Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
USAI terbakarnya laboratorium yang menimbulkan korban jiwa satu mahasiswa meninggal, IPB University langsung bertindak. Rektor IPB University, Prof Arif Satria, melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah penanganan. Tidak tanggung-tanggung, tiga tim khusus dibentuk.
"Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus," kata Rektor Arif dalam keterangan pers tertulisnya, Minggu (20/8). Seperti disebutkan dalam siaran pers yang dikeluarkan Humas IPB University, tim itu terkait investigasi, evaluasi laboratorium, dan keselamatan kampus.
Tim investigasi akan bekerja sama dengan kepolisian. Teknis kerjanya untuk menggali kronologi detail kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui.
Baca juga: Laboratorium Terbakar, Mahasiswa S2 IPB University Meninggal
Tim evaluasi laboratorium akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasiltas pada seluruh laboratorium di IPB University, khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan. Tim keselamatan kampus memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
"Sebagian besar tim ini berasal dari kantor manajemen risiko. Mereka akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki," jelas Rektor.
Baca juga: IPB Resmi Buka Fakultas Kedokteran, Pendaftaran Ditutup 11 Agustus
Ketiga tim itu dikoordinasikan oleh Sekretaris Institut, Prof. Agus Purwito. Agus mengatakan, melalui langkah-langkah tersebut, pihaknya mengupayakan untuk memastikan kembali seluruh laboratorium di IPB University dalam keadaan aman digunakan, baik untuk kegiatan akademik, termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus. "Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi," tutup Prof Agus Purwito.
Kecelakan maut yang merenggut nyawa Laila Atika Sari SPt, mahasiswa Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan, terjadi pada Jumat (18/8). Laila meninggal pada hari Sabtu (19/8) atau sehari pascakejadian, setelah sebelumnya mendapatkan penanganan di RSCM. (Z-2)
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
AGENDA terpenting bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 ialah penguatan kualitas manusia.
Untuk vaksinasi yang digelar di IPB, Kapolri menyebutkan secara keseluruhannya sebanyak 10 ribu dosis.
Menurut Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti, terungkapnya kasus ini setelah ada orangtua mahasiswa yang bercerita.
Dia mengatakan, SAN ditangkap seorang diri dan saat ini pemeriksaan terhadap dirinya masih dilakukan tim penyidik Satreskrim Polres Bogor.
Sebanyak 19 unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.
Korban Kebakaran Mengungsi di Stasiun Manggarai
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Untuk sementara, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya hanya difokuskan di zona 1.
Kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Bungursari, Indihiang dan Mangkubumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved