Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
DINAS Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menargetkan dalam waktu tiga hari ke depan dapat mengetahui penyebab 21 kucing mati mendadak di Sunter, Jakarta Utara.
"Kalau kemarin diambil ya. Hari Selasa, sekarang Rabu. Sesegera mungkin kalau udah ada hasilnya saya akan share kembali," ujar Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati di Gedung DPRD DKI, Rabu (12/7).
Eli mengatakan, dirinya juga belum bisa memastikan penyebab apakah keracunan atau ada persoalan lain. Ia meminta masyarakat tidak berspekulasi terlalu jauh sebelum ada hasil laboratorium.
Baca juga: Hasil Nekropsi Bangkai 22 Kucing di Sunter Keluar dalam Tiga Hari
"Mudah-mudahan sehari dua hari deh. Hari Kamis atau Jumat aja (hasil laboratorium)," jelasnya.
Lebih lanjut, Eli menyebut kematian kucing secara misterius ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya, kasus kematian kucing disebabkan karena adanya penangkapan yang tidak sesuai.
Baca juga: Kucing Mati Mendadak di Sunter Agung Bertambah, Total 22 Ekor
"Misalnya diambil dengan karung dan sebagainya itu pernah. Kalau yang ini baru kali ini," jelasnya.
Untuk diketahui, Dinas KPKP menerima 21 laporan kasus kematian kucing secara mendadak. Kucing tersebut mengalami gejala kejang dan mengeluarkan air seni sebelum mati.
Informasi sejumlah kucing mati mendadak dibagikan akun Instagram @seputar.sunter. Akun tersebut mengunggah beberapa video yang memperlihatkan kematian kucing secara tak wajar.
"Ini Kelanjutan dari kisah banyaknya kucing jalanan dan peliharaan yang mati setelah dibawa jalan keliling komplek di Sunter Muara. Menurut berbagai narasumber (banyak), ini karena di racuni," tulis akun Instagram @seputar.sunter. (Far/Z-7)
Temuan ini mereka dapatkan setelah melakukan pengamatan pada 25 otak post-mortem kucing yang sudah mati, beberapa di antaranya menunjukkan gejala demensia saat masih hidup
Studi terbaru menunjukkan memelihara kucing dapat mengurangi stres, memperkuat kesehatan mental, serta memberikan efek positif bagi kesehatan fisik.
Penelitian mengungkapkan kucing yang menderita demensia mengalami perubahan otak, mirip dengan manusia.
Walaupun secara ukuran, harimau dan kucing memang berbeda jauh, dari segi kebutuhan nutrisi makanan, mereka cukup memiliki kesamaan.
Mengapa kucing suka menggosokkan tubuhnya pada beton atau duduk di atas ubin? Ini penjelasannya dari ahli biologi.
Penelitian terbaru menemukan memelihara anjing atau kucing dapat menjadi faktor pelindung yang memperlambat penurunan fungsi otak.
Sepulang acara syukuran, warga kemudian dibekali bingkisan berisi makanan.
Anak bisa mengalami dehidrasi saat keracunan makanan karena muntah dan diare yang tidak kunjung henti. Untuk mengatasinya bisa dengan memberikan air putih dengan jumlah sedikit namun sering
"Selang 15 menit, lalu meminta ke kamar karena badan tambah panas, 10 menit kemudian baby Sulthan muntah-muntah sepanjang malam."
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
Salernitana harus mengirimkan ambulans saat tiba di bandara Salerno usai kalah 0-2 dari Sampdoria di laga leg pertama playoff degradasi dan merawat sebagian besar pemain di rumah sakit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved