Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Berusia 496 Tahun Jakarta Semakin Macet, NasDem Kritisi Kepemimpinan Heru

Mohamad Farhan Zhuhri
22/6/2023 18:33
Berusia 496 Tahun Jakarta Semakin Macet, NasDem Kritisi Kepemimpinan Heru
Kemacetan panjang lalu lintas kendaraan dari jalan layang Kampung Melayu hingga turunan Kasablanka saat jam berangkat kerja(MI / Usman Iskandar)

KETUA Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino berikan catatan kepada Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono di HUT Kota Jakarta ke-496. Wibi mengkritisi bahwa saat ini Pemprov DKI belum punya blue print atau rancangan penataan kota pasca Perpindahan Ibukota ke IKN Penajam Paser, Kalimantan Timur.

Selain itu, ia mengatakan terkait dengan program prioritas Gubernur dalam hal penanganan resesi ekonomi dan penanggulangan kemacetan, Fraksi NasDem belum merasakan efek yang jelas.

"Terkait lapangan pekerjaan bagi penduduk DKI Jakarta, berdasarkan data BPS mencatat, jumlah pengangguran di Jakarta mencapai 397.623 orang pada Februari 2023. Jumlah tersebut naik dibandingkan pada Agustus 2022 yang sebanyak 377.294 orang," ujar Wibi melalui keterangan tertulis, Kamis (22/6).

Baca juga : HUT Jakarta dan Sejarah Bahasa Betawi, Jenis, hingga Penuturnya 

Ketiga, Wibi mengatakan permasalahan kemacetan yang dirasakan semakin parah berdasarkan data yang dilansir dari TomTom Traffic Index pada Februari 2023 bahwa kemacetan Jakarta naik dari 34 persen kini menyentuh 53 persen.

Baca juga : Macet masih Jadi Masalah Utama DKI Jakarta di Usia 496 Tahun

"Kemacetan hari ini dikarenakan tidak maksimalnya pembangunan dan manajemen transportasi di DKI Jakarta," jelasnya.

Keempat, ia mengingatkan kepada

Pj Gubernur agar tidak mengeluarkan statement sensitif terkait permasalahan-permasalahan DKI Jakarta, seperti kelakar Pj Gubernur yaitu tiup polusi dari kawasan industri.

"Hal ini Dikarenakan Pj. Gubernur merupakan representatif dari Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang harus memiliki solusi dalam menghadapi permasalahan – permasalahan yang ada di DKI Jakarta, dan tidak membuat permasalahan tersebut menjadi bahan bercandaan kepada publik, terutama permasalahan ini berkaitan dengan nyawa individu bagi Warga DKI Jakarta," pungkasnya. (Far)

Berdasarkan data yang dilansir dari Jakarta Indeks Kualitas Udara (AQI) bahwa dari hari ke hari kualitas udara Konsentrasi PM2.5 (partikel berbahaya bagi tubuh) saat ini dalam Jakarta adalah 32 (?g/m3).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan 15 ?g/m3 sebagai konsentrasi ambang batas PM2.5 selama 24 jam rata-rata. Saat ini, konsentrasinya adalah 1.28 kali batas yang disarankan, dan merupakan tingkat polusi yang tidak sehat. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya