PLANETARIUM dan Observatorium Jakarta (POJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) belum juga beroperasi hingga Jumat (10/3). Padahal, revitalisasi TIM sudah selesai sedangkan POJ masih belum juga ada kegiatan.
“Setahuku juga belum ya. Kapannya (dibukanya) juga kurang paham," kata Humas Dewan Kesenian Jakarta, Fransiskus Sena Pamudya Kirana Putra, saat dikonfirmasi, Jumat (10/3).
Ia tidak mengetahui penyebab Planetarium belum dibuka. Sementara itu, menurut sumber Media Indonesia, saat ini satu-satunya lokasi untuk mempelajari astronomi di Jakarta itu justru mengalami devitalisasi.
Baca juga: Planetarium Jakarta Dipindah dari TIM ke Ancol
Ada beberapa sarana dan prasarana yang sebelumnya bisa berjalan dan beroperasi dengan baik, justru saat PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan revitalisasi, sarana dan prasarana tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Tidak beroperasinya Planetarium (TIM)ini pun sudah dilaporkan ke beberapa pihak yakni ke Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, hingga kepada Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Ratusan Penari dari Pencinta Seni Kembali Hadirkan Pertunjukan ‘Ramayana’ di Taman Ismail Marzuki
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyayangkan situs Planetarium dan Obsevatorium Jakarta (POJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM) yang tidak berfungsi sejak revitalisasi TIM dilakukan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo selesai. Hal itu didapatinya usai Komisi E melakukan peninjauan ke TIM pada Rabu (8/3).
“Planetarium yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat untuk datang ke TIM malah justru tidak berfungsi semenjak revitalisasi TIM. Kami menyayangkan anggaran revitalisasi TIM yang cukup fantastis justru tidak menyentuh secara menyeluruh POJ ini. Contohnya Teater Bintang ini, hanya diganti karpet dan kursinya tapi tidak bisa berjalan karena proyektornya tidak berfungsi,” kata Ara.
Ia meminta Pemprov DKI memberikan perhatian pada POJ karena sarat nilai sejarah dan edukasi.
“POJ ini dulu diimpikan Presiden Soekarno sebagai simbol bahwa Jakarta merupakan kota modern yang memiliki perhatian pada penelitian sains angkasa raya. Makanya sejak TIM dibangun dulu, POJ menjadi ikon dan menjadi sarana pendidikan publik yang menarik,” tambahnya.
Ara berharap Pemprov DKI Jakarta segera mencari solusi aktivasi kembali POJ.
“Saya dengar tuntutan dari teman-teman Akademi Jakarta untuk aktivasi kembali POJ sudah sejak akhir tahun lalu disampaikan. Harus ada tindakan konkret untuk mewujudkan aktivasi kembali POJ, kami akan terus mengawal,” tutupnya. (Z-10)