Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Densus 88 Periksa Rumah Warga Sunter Diduga Terlibat Jaringan NII

Khoerun Nadif Rahmat
20/1/2023 22:30
Densus 88 Periksa Rumah Warga Sunter Diduga Terlibat Jaringan NII
Ilustrasi(DOK.MI)

PERSONEL Detasemen Khusus 88 Markas Besar Polri memeriksa rumah warga di RW03 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berinisial AS, 26, pada Jumat (20/1) sekitar pukul 09.00 WIB yang diduga terlibat jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
 
Menurut Ketua RW03 Sunter Agung Tubagus Sidik Jaya Permana, Jumat, kedatangan Densus 88 ke rumah tersebut berlangsung sekitar 30 menit disaksikan oleh pengurus RW dan RT setempat.
 
"Saat keluar rumah, tampak satu unit komputer jinjing, alat penyimpanan data (USB), buku rekening tabungan, dan sejumlah berkas juga ikut dibawa dari dalam rumah terduga pelaku. Tidak ada senjata (api)," katanya.
 
Sidik mengatakan saat memeriksa rumah tersebut, AS juga tidak ikut. Menurut dia, polisi hanya menyerahkan satu unit sepeda motor yang dibawa AS saat berangkat bekerja di toko makanan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
 
Lalu orangtua AS yang sempat kaget karena sepeda motor tersebut bisa ada di polisi, mendapat petunjuk terkait penangkapan AS dari Surat Perintah Kepolisian dan Surat Izin Penggeledahan.
 
"Hasil pemberitahuan Densus 88 bahwa yang bersangkutan ditangkap di sekitar tempat kerjanya, persisnya saya kurang tahu," kata Sidik.
 
Kemudian penggeledahan berlangsung dengan disaksikan keluarga AS dan pengurus RT/RW setempat. Menurut Sidik, AS merupakan penghuni lama di lingkungan RW03.
 
Kendati demikian, AS kurang bersosialisasi dengan warga sekitar karena cenderung pendiam.

"Kalau hasil saya bicara dengan keluarganya bahwa kalau pulang kerja yang bersangkutan juga jarang ngobrol dengan orangtuanya karena pulangnya malam," kata Sidik.


Baca juga: Tiga Tersangka Teroris Ditangkap di Jakarta dan Banten

 
Ia menambahkan, AS alias Aris hanya tinggal bersama orangtuanya di rumah tersebut. Dia mengatakan personel Densus 88 menyebut terduga bisa saja dikembalikan ke keluarganya kalau tidak terbukti terlibat dalam jaringan tertentu berdasarkan hasil pemeriksaan.
 
Sehingga peristiwa penangkapan tersebut belum dulu disampaikan ke tetangganya untuk menjaga perasaan orangtua AS.
 
"Kasihan orangtuanya sudah lanjut usia," kata Sidik.

Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan menyebut, ada tiga orang terduga teroris berasal dari dua jaringan berbeda, masing-masing  berinisial AS, ARH, dan SN, yang ditangkap pada Jumat.
 
"Tersangka AS ditangkap di wilayah Jakarta Utara," ucap Ramadhan.
 
Kemudian tersangka ARH ditangkap di wilayah Jakarta Selatan, dan tersangka SN ditangkap di Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
 
Jenderal bintang satu itu menjelaskan, tersangka AS terlibat dalam jaringan teroris NII.
 
"Sedangkan tersangka ARH dan SN adalah buronan masuk daftar pencarian orang (DPO)," katanya.
 
Tersangka ARH dan SN, kata Ramadhan, masuk DPO penangkapan tindak pidana teroris pada Maret 2021.
 
Menurut informasi yang diterima Jumat, ARH dan SN diduga berasal dari kelompok organisasi Front Pembela Islam (FPI) cabang Condet. (Ant/OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya