Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLISI masih mendalami kejiwaan dari tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut pihaknya melibatkan ahli psikologi forensik dan psikiater untuk mengecek kejiwaan dari tiga tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
"Psikologi forensik kita libatkan, psikiater juga kita libatkan, ini untuk melihat kejiwaan dari para tersangka ini," kata Hengki melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (20/1).
Tim Psikologi Forensik masih mendalami kepribadian dari tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.
Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Reni Kusumowardhani mengatakan pihaknya bersama penyidik Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga tersangka, yakni Aki, Duloh, dan Dede Solehudin.
Ia mengaku belum bisa menyimpulkan apakah ketiga tersangka, khususnya terhadap Wowon, mengalami gangguan mental atau psikopat. Ia mengatakan berdasarkan pemeriksaan nantinya akan diketahui sosok dan kepribadian dari tersangka hingga tega membunuh nyawa orang-orang terdekatnya, seperti mertua, istri, dan anaknya.
"Kami masih dalam pemeriksaan," kata Reni kepada Media Indonesia, Jumat.
Korban pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki di Bekasi dan Cianjur masih memiliki hubungan darah.
Hengki menyebut korban terdiri atas istri hingga anak dari para tersangka. "Sebagian besar korban sebagian besar berasal dari family tree dari para tersangka, istrinya, mertuanya, anaknya," kata Hengki.
Sejauh ini, polisi mengetahui ada sembilan orang yang tewas di tangan Wowon. Sembilan korban itu terbagi di tiga lokasi, yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut dan 1 korban lainnya masih dicari.
Baca juga: Wowon Cs Bunuh TKW karena Ditagih Janji Hasil Penggandaan Uang
Adapun korban di Bekasi bernama Ai Maimunah, 40, yang merupakan istri siri Wowon. Lalu, dua anak Maimunah dari pernikahan dengan mantan suaminya bernama Ridwan Abdul Muiz, 20, dan M Riswandi, 16.
Kemudian, untuk korban tewas di Cianjur juga merupakan keluarga dari tersangka. Wowon membunuh istrinya yang bernama Wiwin dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng. Wowon juga membunuh anaknya, Bayu, yang berusia dua tahun.
Sementara itu, dua korban lainnya yang dibunuh bernama Siti dan Farida. Keduanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW). Siti dibunuh dengan cara dibuang ke laut dan ditemukan warga yang kemudian dimakamkan di Garut. Sedangkan Farida dibunuh dan dikubur di Cianjur.
Mereka tewas setelah menagih janji dari Wowon untuk mendapatkan kekakayaan dengan cepat dan dianggap berbahaya karena mengetahui praktik berkedok supranatural.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin. Mereka bertiga juga memiliki hubungan pertemanan dan saudara. Solihin merupakan teman dari Wowon. Sedangkan Dede merupakan ipar dari korban Ai Maimunah.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan para tersangka membunuh korban untuk menutupi jejak kejahatannya.
"Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau bisa sebut serial killer," kata Fadil, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/1).
Para tersangka merupakan orang dekat atau masih memiliki hubungan keluarga dengan para korban. Bahkan, Wowon merupakan suami dari Maimunah.
Fadil menjelaskan para pelaku tega membunuh anggota keluarganya sendiri karena kejahatan mereka diketahui para korban. Pada tersangka menganggap korban merupakan sosok berbahaya yang dapat membocorkan kejahatan mereka. (OL-16)
POLISI masih mendalami motif seorang remaja berinisial MAS, dengan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik untuk mendalami motif MAS hingga tega membunuh keluarganya sendiri.
PSIKOLOG forensik Reza Indragiri Amriel meminta anggota kepolisian dari Polres Cirebon dan Polda Jawa Barat (Jabar) mengakui telah menyiksa tujuh terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik untuk mengetahui motif Yudha Arfandi menenggelamkan anak artis Tamara Tyasmara, Dante, 6, di kolam renang.
Dalam debat capres putaran kelima Pilpres, Reni akan membawa kecerdasan dalam psikologi forensik untuk membantu mengurai isu-isu kompleks terkait hukum, keadilan, dan kesejahteraan.
Reza menyarankan agar pihak kepolisian dapat terus bekerja dengan lebih cepat dan konsisten dalam menangani setiap ancaman yang ada agar kasus itu tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Pakar psikologi menjelaskan bahwa joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara, ditambah pernyataan-pernyataan yang serba mengambang dan terputus, bisa menjadi satu pertanda.
Kepatuhan terhadap pengobatan dan dukungan sosial yang kuat merupakan kunci utama dalam proses pemulihan pasien yang mengalami Gangguan Bipolar (GB) dan Skizofrenia
POLISI bakal memeriksa kondisi kejiwaan guru ngaji, W, 40, yang telah melakukan pencabulan terhadap 20 anak di bawah umur di Ciledug, Kota Tangerang.
ANGGOTA polisi berinisial NP, 41, yang membunuh ibunya berinisial HS, 61, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, ternyata terdaftar sebagai pasien Poli Jiwa di RS Polri Kramat Jati sejak 2020.
Seorang remaja berusia 14 tahun menusuk ayah dan neneknya hingga tewas, serta melukai ibunya sehingga kini dirawat di rumah sakit.
Kepolisian Resor Garut bekerja sama dengan tim dokter ahli jiwa untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku mutilasi terhadap seorang korban tak dikenal di Cibalong
Polres Garut mendatangkan dokter kejiwaan untuk memeriksa pelaku pembunuhan dan mutilasi di Garut, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved