Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RENI Kusumowardhani, anggota Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi), telah menjalani karier yang cemerlang dalam bidang psikologi forensik sejak 1994. Dalam praktiknya, Reni telah menjadi penanganan berbagai kasus pidana, baik konvensional maupun nonkonvensional, atas permintaan lembaga negara seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK.
Pengalaman praktik pribadinya sejak 1988 telah memperluas kompetensinya dalam psikologi forensik melalui berbagai kursus di dalam maupun di luar negeri.
Selain itu, sebagai dosen tamu dan pembimbing skripsi serta tesis di beberapa Fakultas Psikologi, Reni juga aktif terlibat dalam kepengurusan KONI Kabupaten Cilacap selama 3 periode, menunjukkan dedikasinya dalam bidang psikologi olahraga.
Baca juga : Imam Budidarmawan Prasodjo, Sosiolog yang Membangun Jembatan Kemanusiaan dalam Debat Capres Putaran Kelima
Sebagai Ketua Apsifor, Reni sering menjadi pemateri tentang psikologi forensik di berbagai universitas di Indonesia. Kecintaannya pada psikologi telah dimulai sejak SMP dan ia melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebelum menyelesaikan gelar masternya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI).
Dalam debat capres putaran kelima Pilpres 2024, Reni akan membawa kecerdasan dalam psikologi forensik untuk membantu mengurai isu-isu kompleks terkait hukum, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang mendalam dalam bidang psikologi forensik, Reni akan menjadi kontributor yang berharga dalam memperkaya wacana debat terkait isu-isu kesejahteraan masyarakat. (Z-1)
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
Studi terbaru dari Health Collaborative Center mengungkap tingginya kejadian mom shaming di Indonesia. Sebagian besar pelaku justru berasal dari keluarga dan orang-orang sekitar.
Penting untuk mencari tahu soal kesaksian atau testimoni para pelanggan yang lebih dulu memakai jasa, dan juga melakukan wawancara dengan pihak daycare tersebut.
Skrining akan adanya faktor risiko di atas dilakukan minimal setahun sekali. Skrining dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
Pendidikan seksual, sudah bisa dilakukan sejak anak berusia sekitar dua atau tiga tahun. Pada usia ini, anak mulai mengenal dan memahami nama-nama organ tubuh, termasuk alat kelamin.
Jika pihak kepolisian tidak mampu mengungkap penyebab kematian satu keluarga tersebut, Reza menilai bahwa itu bukan kegagalan dari penyidik.
Saat itu, keluarga tidak mampu melakukan pemakaman, karena kondisi keuangan yang menipis.
Tim Psikologi Forensik masih mendalami kepribadian dari tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.
"Bagaimana memastikan bahwa yang bersangkutan bunuh diri dan bukan kecelakaan? Ada catatan yang mendiang tinggalkan?" kata Reza
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik untuk mengetahui motif Yudha Arfandi menenggelamkan anak artis Tamara Tyasmara, Dante, 6, di kolam renang.
POLISI masih mendalami motif seorang remaja berinisial MAS, dengan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik untuk mendalami motif MAS hingga tega membunuh keluarganya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved