Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KASUS kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat memasuki babak baru. Polisi mengungkap ada keanehan dari salah satu korban sekeluarga tewas mengering. Korban atas nama Budiyanto Gunawan diduga menganut aliran sesat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, belum merinci soal ajaran yang diikuti Budiyanto ini.
Budiyanto sendiri diketahui seorang paman dalam keluarga tersebut.
"Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada almarhum Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata dia kepada wartawan, Selasa (29/11).
Bukan tanpa alasan Hengki berkata demikian. Kata dia, hal ini diketahui dari pemeriksaan yang telah dilakukan.
Dimana, lanjutnya, fakta ini terkuak berdasar pemeriksaan psikologi forensik. Kemudian dikuatkan dengan temuan di lokasi.
Baca juga: Polisi Buru Pembuang Bayi di Jembatan Cengkareng
"Hasil penyelidikan sementara dengan melibatkan tim asosiasi psikologi forensik menemukan bahwa ada keindetikan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," katanya.
Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, menggegerkan warga Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.
Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu. Selain itu, dari proses autopsi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut. (OL-4)
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan mengeluarkan fatwa sesat atas ajaran agama yang dipimpin Ahmad Fansyuri Rahman di Banjarmasin.
BARU-baru ini viral kelompok masyarakat Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta yang telah melaksanakan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri pada 5 April 2024, ini kata PBNU.
Polisi tengah intensif menyelidiki kasus viralnya sebuah video yang memperkenalkan aliran sesat, di mana jemaah diizinkan untuk bertukar pasangan.
Dittipideksus Bareskrim Polri terus mengusut kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Panji Gumilang. Sebanyak delapan orang saksi dari Yayasan Al Zaytun diperiksa hari ini.
KORBAN tewas ajaran sesat yang disebut sebagai sekte kelaparan di Kenya kini menembus angka 400 orang saat otoritas menemukan lagi jasad di 40 kuburan massal baru-baru ini.
Sebanyak lima orang dari MUI) menjadi saksi ahli agama Islam dalam kasus dugaan penistaan agama, ujaran kebencian berdasarkan SARA, dan penyebaran berita bohong Panji Gumilang.
DJ Panda menyampaikan bahwa ia berusaha bertemu dengan Erika Carlina. Tak sendiri, lelaki bernama asli Giovanni Surya Saputra ini mendatangi rumah Erika Carlina didampingi orangtuanya.
Saat ini ijazah Jokowi tengah disita di Polda Metro Jaya untuk diteliti Laboratorium Forensik. Di sisi lain, persidangan terkait ijazah Jokowi juga masih bergulir.
Diplomat muda itu ditemukan meninggal oleh penjaga indekos pada 8 Juli lalu di kamar indekosnya di Jakarta dengan kondisi kepala terlilit lakban.
Selain itu, penyidik juga melibatkan berbagai ahli untuk memperkuat pembuktian secara ilmiah.
Erika Carlina juga menyebutkan dirinya tidak pernah meminta pertanggungjawaban DJ Panda atas kehamilannya, laporannya ke Polda Metro Jaya dibuat karena dirinya merasa terancam.
IJAZAH asli SMA dan Sarjana Fakultas Kehutanan UGM milik Presiden ke-7 RI Jokowi disita Tim Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan ijazah palsu miliknya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved