Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Daerah Cekungan Masih Banjir, Gubernur DKI: Sumur Resapan Solusinya

Putri Anisa Yuliani
05/10/2022 18:15
Daerah Cekungan Masih Banjir, Gubernur DKI: Sumur Resapan Solusinya
Warga mendorong sepeda motornya saat banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (4/10) petang.(ANTARA/Galih Pradipta)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banjir melanda Jakarta tadi malam. Hingga tadi pagi pun masih tersisa genangan di beberapa wilayah.

Ia pun sempat meninjau langsung kondisi banjir di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/10) malam tersebut. Dari peninjauan tersebut, Anies menyimpulkan daerah yang masih digenangi banjir adalah wilayah yang cekung.

"Jadi kalau teman-teman lihat mendung, alat-alat itu sudah berada di lokasi-lokasi yang terduga akan mengalami genangan sampai banjir. Mengapa? Karena memang tempat-tempat yang cekungan seperti inilah yang paling potensi," kata Anies di Jakarta, Rabu (5/10).

Di lokasi tersebut program pengendalian banjir yang tepat, sambung Gubernur, adalah sumur resapan.

"Kalau daerahnya tidak cekung, air mudah mengalir. Tetapi di daerah-daerah yang cekung, ketika terjadi hujan dengan volume yang amat tinggi baru diandalkannya pompa untuk mengalirkan ke tempat lain," jelasnya.

"Nah, kami berharap kedewasaan kita semua untuk melihat ini sebagai sebuah problem yang diselesaikan secara scientific bukan semata-mata secara politik. Karena itu yang dibutukan untuk ini adalah program sumur resapan di kawasan-kawasan yang cekung," lanjutnya.

Tadi malam pun semua jajaran wilayah sudah terjun untuk menangani banjir. Jakarta pun masih akan mengalami banjir di beberapa wilayah yang cekung jika diguyur hujan lebat.

"Di kawasan itulah kita perlu solusi sumur resapan. Terbukti di daerah-daerah yang sumur resapannya sudah terbangun dengan baik walaupun cekung terjadi genangan karena volume air hujan yang tinggi, tapi kecepatan surutnya menjadi sangat tinggi. Itulah bedanya dan di situ kenapa kita melihat penting sekali menghormati ilmu pengetahuan dan melaksanakan ilmu pengetahuan. Karena inilah solusi yang bisa kita andalkan, nah ini PR kita ke depan mudah-mudahan nanti diteruskan," tegasnya. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya