Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ini Tanggapan Kapolri Soal Permintaan Menonaktifkan Irjen Sambo

Siti Yona Hukmana
12/7/2022 19:44
Ini Tanggapan Kapolri Soal Permintaan Menonaktifkan Irjen Sambo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah)(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

KAPOLRI Listyo Sigit Prabowo mengaku enggan terburu-buru mengambil sikap menonaktifkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo terkait kasus baku tembak di kediaman yang bersangkutan. Hal ini diutarakan Listyo menanggapi banyaknya saran untuk segera menonaktifkan Irjen Sambo.

"Tentunya kita tidak boleh terburu-buru, dan yakinlah tim gabungan ini adalah tim profesional," kata Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

Listyo membentuk tim gabungan internal dan eksternal dalam pengusutan kasus polisi tembak polisi tersebut. Menurut Listyo, tim gabungan itu dipimpin langsung Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Agung Budi Maryoto.

"Dan diikuti teman-teman dari Kompolnas dan Komnas HAM. Jadi, saya kira beliau-beliau juga kredibel untuk menangani masalah ini," ujar jenderal bintang empat itu.

Tim gabungan disebut telah bekerja. Tim itu nantinya akan memberikan rekomendasi untuk membuat kebijakan-kebijakan.

Permintaan menonaktifkan Irjen Sambo salah satunya disampaikan pengamat kepolisian Bambang Rukminto. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan Kapolri agar penanganan kasus bisa objektif dan transparan.

"Sulit untuk menghindari asumsi-asumsi negatif yang muncul di masyarakat bila Irjen Ferdy Sambo masih menjabat sebagai Kadiv Propam, karena akan diragukan objektivitasnya. Makanya Kapolri harus segera mengambil langkah yang tegas dan jelas terkait hal ini dengan menonaktifkan Irjen Sambo sebagai Kadiv Propam," kata Bambang Rukminto dalam keterangan tertulis, Selasa (12/7).

Baca juga:  Kapolri Bentuk Tim Gabungan Usut Penembakan Di Rumah Irjen Sambo

Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, wilayah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pukul 17.00 WIB pada Jumat (8/7). Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat yang merupakan sopir istri Ferdy Sambo ditembak ajudan Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua (Bharada) RE.

Peristiwa berawal saat Brigadir Yosua masuk ke kamar pribadi istri Sambo dan melakukan pelecehan seksual hingga menodongkan senjata api ke kepala istri Ferdy Sambo, Putri Ferdy Sambo.

Putri teriak dan terdengar oleh Bharada RE yang tengah berada di lantai dua rumah. Dia langsung melihat ke bawah dan menanyakan kejadian itu kepada Brigadir Yosua. Namun, Brigadir Yosua melakukan penembakan sebanyak tujuh kali.

Tembakan Brigadir Yosua selalu meleset. Bharada RE membalas aksi itu sebanyak lima letusan tembakan dari lantai dua rumah. Hingga akhirnya mengenai tubuh Brigadir Yosua yang mengakibatkan meninggal di tempat.

Brigadir Yosua telah dimakamkan di kampung halaman wilayah Jambi pada Senin, 11 Juli 2022. Sedangkan, Bharada RE masih diperiksa intensif. Kasus ditangani Polres Metro Jakarta Selatan dan diasistensi Polda Metro Jaya serta Bareskrim Polri.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya