Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DUA tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pengeroyokan seorang TNI AD di Penjaringan, Jakarta Utara sudah menyerahkan diri. Keduanya atas nama Sapri dan Ardi yang tengah diburu oleh polisi.
"Benar. Tersangka pengeroyokan anggota TNI yang masih DPO, dua orang sudah menyerahkan diri," kata Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran saat dikonfirmasi, Rabu (19/1).
Sebelumnya, polisi menyebut setidaknya ada delapan pria yang mengeroyok anggota TNI, bernama Pratu Sahdi (23) di Jalan Inpeksi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Adapun empat orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan terhadap korban sudah dicokok polisi. Kemudian, dua pelaku lainnya yang menjadi DPO adalah Sapri dan Ardi baru saja menyerahkan diri. Sehingga masih ada dua pelaku lainnya yang diburu polisi.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan tetus memburu pelaku utama atas nama Baharuddin. Pasalnya, Baharuddin ialah pelaku melakukan penusukan terhadap Pratu Sahdi.
Atas perbuatannya, para tersangka yang telah ditangkap bakal dijerat pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan dan atau Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan hingga korban meninggal.
Sebelumnya, Anggota TNI ditemukan tewas tergeletak di Jalan Taman Waduk, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (16/1) dini hari.
Korban bernama Sahdi, yang merupakan anggota Yonif Raider 303 TNI-AD itu, meninggal dunia akibat ditikam dan dikeroyok massa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membeberkan ada delapan saksi saat korban dikeroyok oleh pelaku.
Adapun kronologinya, menurut keterangan para saksi, awalnya datang empat orang pelaku dengan mengendarai dua motor. Kemudian, lanjut Zulpan, pelaku turun dan mendatangi para saksi satu per-satu menanyakan "Apakah kamu orang Kupang".
Saksi bernama Sofyan menjawab saya bukan orang Kupang saya orang Lampung, jawabnya. Setelah itu pelaku bertanya ke korban Sahdi dan korban tidak menjawab.Tanpa tedeng aling-aling, Zulpan menuturkan, diamnya Sahdi membuat pelaku memukul korban. Bahkan, satu pelaku berkaos hitam mencekik leher Sahdi.
Tak dinyana, salah satu pelaku berkaos biru nekat menusuk Sahdi menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur.Selanjutnya, pelaku kaos hitam dan berbaju biru secara acak menyerang orang yang ingin melerai pelaku.
Termasuk korban dengan nama Samsul akhirnya terkena serangan menggunakan senjata tajam pelaku. (OL-13)
Baca Juga: Polisi Sebut Ada 8 Orang yang Keroyok Anggota TNI AD Hingga Tewas
Setelah membunuh istri, pelaku mendatangi rumah tetangganya pada tengah malam dan secara terbuka mengakui perbuatannya.
Seorang perempuan berinisial RK, berusia 25 tahun, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tewas. Pelaku diduga adalah suaminya sendiri, JN, berusia 36 tahun.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Jajaran TNI AD menggunakan kendaraan listrik Maung MV3 EV yang diberi nama "Pandu". Kendaraan taktis ini baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence
KOMNAS HAM mengapresiasi pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang akan menindak lanjuti temuan dan rekomendasi amunisi afkir.
Rekomendasi Komnas HAM kepada TNI untuk menutup permanen lokasi pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut menjadi langkah penting untuk memastikan kondisi keamanan masyarakat
Komnas HAM mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting menyusul peristiwa ledakan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Wahyu memastikan institusinya terbuka akan kritik dan saran dari segala pihak. Pihaknya juga menghargai segala temuan fakta di lokasi ledakan yang diungkap Komnas HAM.
Setelah seluruh proses administrasi sudah dijalankan, kata Kristomei, barulah Djaka diberhentikan secara hormat per tanggal 14 Mei 2025 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved