Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Brimob Polri dan Satuan Sekolah Vaksinasi 10 Ribu Pelajar di Depok

Kisar Rajaguguk
06/9/2021 11:09
Brimob Polri dan Satuan Sekolah Vaksinasi 10 Ribu Pelajar di Depok
Vaksinasi pelajar(ANTARA FOTO/Ardiansyah)

SATUAN pendidikan atau sekolah se-Kota Depok bersinergi dengan Korps Brimob Polri mengadakan vaksinasi covid-19 dengan menargetkan 10 ribu untuk pelajar SMP.

Kepala SMP Negeri 15 Kota Depok Nandang Hernaditalaga mengatakan vaksinasi ini merupakan kegiatan pemerintah dan institusi Polri guna percepatan belajar tatap muka (PTM).

"Harapannya melalui kegiatan vaksinasi ini dilakukan guna menyukseskan rencana pemerintah yang akan menggelar PTM pada 1 Oktober 2021 dan untuk sasaran vaksinasi hari ini adalah murid SMP," kata Nandang, Senin (6/9).

Nandang mengatakan vaksinasi massal SMP dititikkan di empat lokasi yakni di SMPN 3, SMPN 8, SMPN 25 dan SMP Islam Al Muhajirin Jalan Nusantara, Kota Depok dan ini sesuai surat Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Nomor 421/11275/Pemb.SMP/2021 tanggal 2 September 2021.

"Semoga kegiatan vaksinasi berjalan lancar sehingga dapat menunjang kegiatan belajar tatap muka," tutur Nandang.

Ditegaskan, saat ini situasi penanganan pandemi terus menunjukkan tren perbaikan. Karena itu, pemerintah tak ingin menunda lagi untuk mempercepat pembukaan proses PTM terbatas di wilayah Kota Depok yang sudah menetapkan PPKM level 3.

"Tentunya, dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan, mudah-mudahan per 1 Januari 2022 proses belajar mengajar bisa kembali normal," ujarnya.

Baca juga: Sekolah di Depok Bersiap Simulasi Belajar Tatap Muka

Dijelaskannya, PTM terbatas perlu dipercepat karena pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan berisiko memberi dampak negatif pada anak.

Dampak dimaksud adalah terjadinya ancaman putus sekolah, terjadinya penurunan capaian belajar anak dan pencapaian kualitas materi yang didapatkan peserta didik, juga sarana yang dimiliki dapat mengakibatkan kesenjangan.

"Terutama untuk anak yang memiliki keterbatasan secara sosio ekonomi," ucapnya.

Nandang mengedukasi orangtua siswa untuk mengizinkan putra-putrinya untuk divaksinasi covid-19. Pasalnya, masih banyak orangtua yang masih ragu mengizinkan anaknya mengikuti program vaksinasi covid-19.

"Kami (operator sekolah) mengimbau kepada para orangtua siswa tidak termakan informasi seperti orangtua dulu. Pemerintah bertanggung jawab terhadap dosis vaksin yang diberikan ke masing-masing pelajar," pungkas Nandang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya