Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KEPOLISIAN mengutarakan rasa miris lantaran maraknya tawuran geng remaja di Jakarta berawal dari aksi saling ejek di media sosial. Salah satunya yang baru-baru ini terjadi di di Jalan Bangka XI C, Mampang, Jakarta Selatan , yang menawaskan seorang remaja bernama Endra BK, 17.
Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan kelompok Warkir 2019 dan Warmad awalnya saling ejek dan saling menantang berkelahi melalui media sosial Instagram.
Kedua kelompok itu pun memutuskan saling bertemu dan terjadi tawuran. Bahkan mereka membawa senjata tajam hingga akhirnya menewaskan korban.
Baca juga: Empat Korban Robohnya Plafon Margo City Alami Luka Bakar
“Akun Instagram (IG) Warkir 2019 merupakan kelompok Jalan Bangka XI, sedangkan IG Warmad digunakan kelompok dari Jalan Bangka IX,” ujarnya kepada wartawan.
Saat ini, polisi telah menangkap 13 remaja, dengan rincian 11 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 2 orang berstatus saksi.
Adapun 7 orang tersangka dari kelompok Warkir 2019, sekaligus pelaku pengeroyokan terhadap korban, sedangkan 4 tersangka lainnya anggota kelompok Warmad. Rata-rata mereka berusia 17 hingga di atas 18 tahun.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar mengaku prihatin dengan aksi tawuran antarkelompok yang diawali dengan saling ejek di media sosial.
Media sosial, yang seharusnya dimanfaatkan sebagai media komunikasi, malah dijadikan ladang untuk mengajak tawuran.
“Memang cukup memprihatinkan. Instagram digunakan untuk media berkomunikasi tetapi dalam konteks negatif, saling ejek, saling tantang, sehingga terjadi peristiwa tawuran,” tuturnya.
Kasus lainnya pernah terjadi tawuran antara dua kelompok remaja di Jalan Duri Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (12/3) sore.
Tawuran tersebut dipicu oleh saling mengejek dan memprovokasi di media sosial. Kapolsek Kebon Jeruk Komisaris Robinson Manurung mengatakan kelompok yang bernama desikel2022 memasang status di media sosial untuk mengajak tawuran.
Lalu, kelompok dualibel2021 yang sedang berkumpul di Kembangan Jakarta Barat melihat ajakan tawuran tersebut.
"Kemudian dua kelompok tersebut melakukan janjian untuk melakukan tawuran," ujar R Manurung, melalui keterangannya, Senin (15/3).
Setelah terjadi kesepakatan, kelompok dualibel2021 menuju Joglo untuk mengambil senjata tajam untuk menyerang kelompok @desikel2022.
Mengetahui kejadian itu, anggota Reskrim Polsek Kebon Jeruk melakukan olah tempat kejadian perkara. Setelah itu, polisi memburu para pelaku tawuran. (OL-1)
Peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawur remaja
Kampanye besar bertajuk #JagaJakarta dapat menjadi salah satu pendekatan.
TAWURAN antarremaja terjadi di sekitar pintu Tol Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (22/6) dini hari membuat seorang remaja berinisial A,18 tewas akibat luka bacokan
Polsek Jatinegara masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterlibatan atau peran korban meninggal dalam tawur tersebut.
Patroli akan terus digelar secara rutin, sebagai bentuk kehadiran polisi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Saat malam hari di Kota Cirebon ada saja geng yang berkeliling dan mereka berstatus pelajar.
Penanaman pohon buah-buahan yang dilakukan supaya dapat menahan tanah dan masyarakat juga bisa mendapatkan hasilnya ketika berbuah.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan terkait dilibatkannya sejumlah robot polisi dalam tahapan persiapan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan meyakini langkah Polri dalam menangani laporan kekerasan akan lebih cepat, tepat dan berpihak kepada korban.
POLRES Metro Jakarta Pusat melalui Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta menangkap tiga pemuda yang kedapatan membawa sajam.
PASANGAN berinisial Y dan AP menjadi korban penipuan oleh dua pria yang mengaku anggota Polri atau polisi gadungan. Keduanya ditipu setelah menjual motor mereka di Facebook
Dua senjata itu ditemukan penyidik saat menggeledah rumah salah satu tersangka dalam kasus ini. Koordinasi dengan polisi penting untuk memastikan legalitas senjata tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved