Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pantau Vaksinasi ODGJ di Bogor, Menkes: Jadi Prioritas

Dede Susianti
02/6/2021 04:10
Pantau Vaksinasi ODGJ di Bogor, Menkes: Jadi Prioritas
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin(Antara)


UNTUK pertama kalinya pelaksanaan vaksinasi terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Indonesia, digelar di Bogor, Selasa (1/6).

Pemberian atau penyuntikan vaksin covid-19 yang dipantau langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, digelar di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, di Jalan dr Sumeru, Kota Bogor.

"Ini pertama kali kita memberikan vaksin ke orang dengan gangguan jiwa. Ini bisa jadi percontohan rumah sakit jiwa-rumah sakit jiwa lain. Di Indonesia banyak juga yang gangguan jiwa,"jelas Menkes Budi usai peninjauan yang didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya.

Menkes juga mengatakan bahwa vaksinasi terhadap ODGJ menjadi prioritas. Karena menurutnya, komorbid atau penyakit sampingan dari ODGJ itu banyak.

"Saya baru belajar tadi dari pak dirut, bahwa orang yang dengan gangguan jiwa, komorbid atau sakit sampingannya banyak. Karena mereka tidak bisa menceritakan secara terbuka apa yang mereka alami. Sehingga kalau terkena mereka lebih rawan dibanding yang nomral seperti kita semua,"ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, akan baik jika memberikan prioritas terhadap mereka yang dengan gangguan kejiwaan.

Secara keseluruhan proses pelaksanaan vaksinasi di situ berjalan dengan baik.

Para pasien pun cukup tertib. Dengan didampingi beberapa perawat, mereka antre di tempt duduk masing-masing.

Prosesnya sama yakni sebelum divaksin, mereka juga melakukan skrining terlebih dahulu. Kemudian setelah disuntik vaksin dilakukan observasi.

Menkes menyebutkan untuk vaksin yang disuntikan pada para pasien tersebut, merupakan vaksin Sinovac yang diproduksi Biofarma.

Untuk penerima vaksin hari itu jumlahnya ada 34 orang. Jumlah tersebut baru sebagian dari target pihak RSMM.

Seperti dijelaskan Direktur Utama RS Marzoeki Mahdi Fidiansjah, target pasien vaksin ODGJ di rumah sakitnya, sebanyak sekitar 90 orang.

Fidiansjah menjelaskan, bahwa dalam pemberian vaksin terhadap pasien ODGJ, tahapannya berbeda dengan pada umumnya. Dimana pada pasien ODGJ itu dibutuhkan informed consent atau persetujuan dari pihak keluarga pasien.

"Pasien atau orang dengan gangguan jiwa itu memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tidak utuh. Makanya dibutuhkan informed consent. Persetujuan itu diwakili oleh pihak keluarganya,"jelasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik