Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

1,2 Juta Orang telah Tinggalkan Jakarta

Rahmatul Fajri
11/5/2021 14:44
1,2 Juta Orang telah Tinggalkan Jakarta
Sejumlah pemudik sepeda motor melintas di jalur Pantura Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (11/5).(Antara/Harviyan Perdana Putra.)

SEBANYAK 1,2 juta warga telah meninggalkan DKI Jakarta. Warga tersebut menyiasati larangan mudik yang berlaku pada 6 Mei sampai 17 Mei dengan mudik lebih awal atau mencari jalan lain untuk lolos dari penyekatan polisi.

"Jumlah pemudik yang melalui darat, kereta, dan udara sebelum pelarangan mudik berlaku artinya sebelum tanggal 6 dan masyaratkat yang tetap nekat mudik seperti yang diketahui bersama di Kedungwaringin maupun jalan tol diperkirakan masyarakat yang keluar dari Jakarta sekitar 1,2 juta," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Selasa (11/5).

Fadil mengatakan untuk mengantisipasi arus balik nanti pihaknya berkoordinasi dengan Pangdam Jaya, Pangkoarmada 1, Pangkopsau 1. Perlu ada juga kolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mengawasi pergerakan pemudik di stasiun, teriminal, bandar udara, dan pelabuhan.

Ia mengatakan warga yang kembali ke Jakarta wajib menjalani tes swab antigen dari daerah asal guna mendeteksi virus covid-19. Setelah itu, pihaknya akan menggelar tes swab antigen kepada para arus balik di titik penyekatan dan check point yang didirikan oleh petugas.

"Kami strategi swab berlapis mulai dari titik start. Wilayah yang menjadi titik start banyaknya pemudik seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur agar para pemudik yang kembali harus memiliki surat swab antigen atau PCR. Kemudian kami akan lakukan swab antigen di lokasi penyekatan dan cek point secara sukarela," katanya.

Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menambahkan pihaknya bersama Polda Metro Jaya mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 pada Lebaran tahun ini. Ia mengatakan selain menggencarkan tes swab antigen, pihaknya juga telah mengantisipasi kesiapan Wisma Kemayoran dan Pademangan untuk menampung pendatang yang positif covid-19.

 

"Saya informasikan yang terpakai atau yang ada di Wisma Atlet di tower 4, 5, 6 hanya 20,20%. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami sudah antisipasi baik di Wisma Atlet Kemayoran maupun Pademangan, sehingga kalau ada lonjakan laporan dari Puskesmas kami sudah mengantisipasi," kata Dudung. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya