Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PAN: Pemprov DKI Kecolongan Soal Kerumunan Tanah Abang

Putri Anisa Yuliani
05/5/2021 18:20
PAN: Pemprov DKI Kecolongan Soal Kerumunan Tanah Abang
Pengunjung berdesakan di Pasar Tanah Abang(MI/ Ramdani)

MENYOROTI membludaknya pengunjung Pasar Tanah Abang yang terjadi pada akhir pekan lalu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakart Farazandi Fidinansyah mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta lalai dalam mengawasi protokol kesehatan yang berlaku.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, seharusnya kepadatan di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu sudah dapat diprediksi dan diantisipasi. Ia pun menganggap Pemprov DKI kecolongan sehingga menyebabkan kerumunan besar di pasar tersebut.

"Ya saya melihatnya itu seperti dilepas saja sudah. Tidak ada penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dari situ kita harusnya belajar," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/5).

Ia mengungkapkan pergerakan perekonomian harus didukung karena masyarakat sudah lama mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi.

Ramadan dan lebaran adalah masa-masa di mana masyarakat mampu mengais rezeki lebih.

Namun demikian, bergeraknya ekonomi juga harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya tidak menyalahkan kegiatan perekonomian. Asal bisa dikelola dan dikontrol, harus ada kerja sama dengan pengelola. Secara simultan harusnya bisa," tegasnya.

Pemprov DKI pun harus mengevaluasi terus-menerus terhadap pengawasan protokol kesehatan yang dilakukan di berbagai sektor termasuk di pasar dan pusat perbelanjaan. Ia mendorong penegakkan hukum terhadap pelanggaran protokol kesehatan juga dapat berjalan tegas.

"Ini jadi catatan pnting bagi pemprov. Bagaimna 'law enforcement' di Tanah Abang butuh diperketat lagi," tandasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya