Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Para Siswa Antusias Ikuti Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di DKI

 Hilda Julaika
07/4/2021 10:49
Para Siswa Antusias Ikuti Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di DKI
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021).(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

SEBANYAK 85 sekolah yang ada di Jakarta mulai memberlakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) hari ini atau Rabu (7/4/2021). Dari pantauan Media Indonesia pagi ini, SD Negeri Kedoya Selatan 01 Pagi, para siswa terlihat sudah mulai mendatangi sekolah sekitar pukul 06.30 WIB dengan sejumlah protokol yang cukup ketat.

Wakil Kepala Sekolah SDN Kedoya Selatan 01 Pagi, Tanto Sugianto, mengatakan sekolah yang dipimpinnya terpilih menjadi salah satu sekolah percontohan untuk uji coba PTM ini. Tanto mengatakan anak-anak mulai belajar pada pukul 07.30 WIB. Namun, para murid sudah berdatangan sejak pukul 06.30 WIB.

“Iya sekolah tatap muka ini dengan protokol ketat ya. Mulai belajarnya pukul 07.30 WIB tapi anak-anak sudah berdatangan sejak pukul 06.30 WIB. Mereka sangat antusias karena sudah jenuh belajar dari rumah setahun lebih,” kata Tanto saat diwawancara di SDN Kedoya Selatan 01 Pagi, Jakarta Barat, Rabu (7/4).

Sementara itu, selama masa uji coba ini hanya kelas 4,5, dan 6 saja yang belajar secara langsung. Dengan pembatasan siswa per kelas hanya 50% dan diberi jarak sepanjang 1,5 meter. Adapun untuk lama belajarnya antara selama 2,5 jam hingga 3 jam. Masa percobaan ini dilakukan hingga 29 April mendatang dengan pengawasan dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Tanto juga menyebut sebagian besar orang tua murid setuju anaknya untuk sekolah secara tatap muka. Hanya sebagain kecil saja orang tua yang masih khawatir dan memilih untuk belajar secara online.

“Iya tidak sampai 5% yang nggak setuju tatap muka. Itu karena di keluarganya ada yang terpapar covid-19 juga. Jadi memilih online,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menyiapkan rencana pembelajaran tersebut.

Berbagai rekomendasi pun telah diterima oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta demi menjamin kesehatan dan keselamatan peserta didik dalam kebijakan yang akan diambil.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam mengambil kebijakan terkait pelaksanaan satuan pendidikan di semester genap tahun pelajaran 2020/2021," ujar Nahdiana, dalam keterangan resminya, Selasa (6/4).

"Prioritas kita semua adalah kesehatan dan keamanan peserta didik. Tentunya seluruh persiapan akan didiskusikan terlebih dahulu dan dimatangkan sebelum dilaksanakan," jelas Nahdiana.

Pada tahap awal, terdapat 85 satuan pendidikan mulai dari jenjang dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan PKBM/LKP) yang memenuhi kriteria untuk selanjutnya mengikuti pelatihan.

Setelah mengikuti pelatihan selama 2 (dua) pekan, berdasarkan hasil pelatihan, dinyatakan 85 satuan pendidikan memenuhi kriteria untuk mengikuti uji coba terbatas.

Tahap selanjutnya, pendidik dan tenaga kependidikan dari satuan pendidikan peserta uji coba terbatas dilakukan vaksinasi covid-19 untuk memastikan kegiatan pembelajaran berjalan secara kondusif dan aman.

Dalam penerapan pembelajaran campuran, para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah.

Dengan demikian, pihak satuan pendidikan tetap melaksanakan belajar dari rumah terlebih bagi satuan pendidikan yang tidak lolos asesmen dan belum menjadi peserta uji coba terbatas. (Hld/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya