Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

DPRD DKI Panggil Sarana Jaya Terkait Dugaan Korupsi Rumah DP Rp0

Hilda Julaika
15/3/2021 12:47
DPRD DKI Panggil Sarana Jaya Terkait Dugaan Korupsi Rumah DP Rp0
Tampak lahan di RT 05/RW 05 Kelurahan Pondok Ranggon yang dikabarkan jadi lokasi pembangunan DP Rp 0, Jakarta Timur.( MI/ANDRI WIDIYANTO)

KOMISI B DPRD DKI Jakarta akan melakukan rapat kerja dengan PD Pembangunan Sarana Jaya, hari ini, Senin (15/3).

Rapat itu akan membahas mengenai dugaan kasus korupsi dan keberlangsungan program rumah Dp Rp0. Namun, rapat ini dilakukan secara tertutup. Hal itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz.

“Iya betul (soal kasus korupsi eks Dirut Sarana Jaya). Pukul 13.00 WIB dilakukan secara tertutup,” kata Abdul saat dihubungi, Senin (15/3).

Baca juga: Ribuan Rumah Bersubsidi Hadir di Tigaraksa

Lebih lanjut dijelaskan, untuk pembahasan pertama seputar evaluasi penyerapan anggaran. Kedua, rencana PD Pembangunan Sarana Jaya ke depan terhadap anggaran tersebut. Ketiga, membahas isu-isu lain termasuk terkait kasus korupsi yang ramai belakangan ini.

Untuk dugaan korupsi penyediaan tanah, akan ditanyakan peruntukan tanahnya seperti apa. Karena saat ini posisinya, tanah tersebut tidak jadi untuk dibeli.

Maka akan dikonfirmasi apakah mengganggu terhadap program rumah DP Rp0. Sementara itu, jika situasi tersebut mengganggu maka perlu diperjelas antisipasinya, rencananya, strateginya.

“Kan lahannya sudah dibatalkan. Kami akan tanya kalau ini dibatalkan mengganggu tidak terhadap program DP Rp0. Timelinenya berapa lama yang terganggu? Antisipasinya seperti apa? Plan a plab b-nya seperti apa?,” ungkapnya.

Adapun untuk alasan rapat dilakukan secara tertutup bertujuan agar perusahaan bisa berbicara secara terbuka kepada Dewan. Pasalnya, jika rapat dilakukan terbuka, Abdul menilai perusahaan akan sulit mengeluarkan pernyataan yang sensitif.

“Agar mereka terbuka bicara dengan Dewan. Biasanya kalau terbuka isu-isu sensitifnya tidak dikeluarkan,” pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya