Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
ADA banyak faktor yang mesti diperhatikan secara detail bagi yang tengah mencari perumahan untuk tempat tinggal. Bukan hanya akses lokasi, kapabilitas pengembang dalam mewujudkan hunian impian juga menjadi hal yang amat penting untuk dilihat.
Salah satu perumahan yang sedang diburu ialah Perumahan Bumi Bantar Panjang di kawasan Tigaraksa. Kawasan perumahan bersubsidi di Kabupaten Tangerang, Banten, ini merupakan mahakarya pengembang PT Sinar Maju Adiguna. Meski merupakan hunian bersubsidi, Perumahan Bumi Bantar Panjang menjelma layaknya real estate. Penataannya mengedepankan aspek kebutuhan konsumen.
Direktur PT Sinar Maju Adiguna, Boy Hendra, menjelaskan, perumahan yang diresmikan pada 18 Maret 2020 itu merupakan hunian rumah bersubsidi seluas 21 hektare. Di atas areal seluas itu juga akan dibangun 2.000 unit rumah serta 100 unit ruko dan kios.
Perumahan yang mempunyai kualitas rumah terbaik di kelasnya itu berlokasi di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Soal aksesibilitas, jalan menuju kawasan tersebut juga sangat mudah dijangkau.
"Perumahan Bumi Bantar Panjang dibangun mengedepankan konsep hunian terpadu yang diperuntukkan bagi semua kalangan. Perumahan ini sangat cocok bagi siapa pun, apalagi milenial," kata Boy dalam keterangannya, Sabtu (13/3).
Baca juga: Waterpark Dilonggarkan dengan Kapasitas 25 Persen Hingga 22 Maret
Pembangunan perumahan di Kabupaten Tangerang ini merupakan proyek kedua dari produk PT Sinar Maju Adiguna. Semua proyek sebelumnya telah sold out atau habis terjual dan memuaskan konsumen.
Project Manager Perumahan Bumi Bantar Panjang, Irfan Rifa'i, menambahkan, tak hanya sebagai tempat hunian, Perumahan Bumi Bantar Panjang cocok untuk dibeli sebagai sarana investasi bagi yang memiliki dana lebih.
"Perumahan Bumi Bantar Panjang ini selain dekat dengan Stasiun Tigaraksa dan Tenjo, tidak akan lama lagi akan dibangun akses Gerbang Tol dari Balaraja-Bandara Soekarno Hatta yang akan memudahkan akses dan mobilitas masyarakat untuk menuju daerah Jakarta, Tangerang, Serpong, dan Merak," terangnya.
Manager Marketing Perumahan Bumi Bantar Panjang, Ahmad Jazuli, menuturkan, perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat bagi pemilik rumah tersebut.
Oleh karena itu, menurut Jazuli, infrastruktur merupakan hal utama yang dipikirkan perusahaan sebelum membangun perumahan tersebut. "Jalan sudah kami cor sebelum pembangunan unit-unit rumah kami. Dengan demikian warga sekitar juga sudah dapat menikmatinya," tutur dia. (RO/S-2)
Dana yang sudah disetor dalam Tabungan Pajak tidak bisa ditarik kembali karena sistem menahannya sebagai komitmen membayar pajak
Pemenang dianugerahi Tongkat Teratai dan Mahkota Teratai, sebagai simbol tanggung jawab dalam membawa nama Banten di ajang Nasional Duta Pariwisata Indonesia 2025.
Okta dikenal sebagai pribadi yang gigih dan pantang menyerah. Menurut ibunya, Okta telah beberapa kali mencoba mendaftar sebagai anggota TNI dan Polri.
GUBERNUR Banten Andra Soni memperpanjang waktu pembebasan pokok dan sanksi pajak kendaraan bermotor (PKB) hingga 31 Oktober 2025.
Keluhan itu mereka sampaikan melalui Posko Pengaduan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangerang yang dibuka sejak awal Juni 2025 lalu.
KOALISI Pemuda Mahasiswa Banten (KPMB) menyampaikan beberapa catatan terkait aksi tanam mangrove yang digelar di kawasan pesisir Tangerang
BP Tapera targetkan pembiayaan 350 ribu rumah subsidi FLPP pada 2025. Realisasi hingga Juli capai 137 ribu unit dengan nilai Rp17 triliun
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan serah terima 100 kunci rumah subsidi kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Kementerian PKP mendengar banyak anak muda yang ingin tinggal di kota, namun terkendala harga tanahnya di kota mahal sehingga ukuran rumahnya mau diperkecil.
Menteri PKP Maruarar Sirait resmi membatalkan rencana mengecilkan ukuran rumah subsidi.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Rumah subsidi dengan luas 18 meter memang menunjukkan niat negara dalam menjamin hak tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved