Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DPRD DKI menyatakan sepakat atas pernyataan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria untuk bersiap menarik rem darurat. Jika kasus covid-19 di Jakarta semakin parah pada Januari mendatang. Salah satu pertimbangannya usai adanya libur panjang Natal dan Tahun Baru (Natararu).
Menurut Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz saat ini situasi rumah sakit khusus covid-19 sudah hampir penuh. Masyarakat yang sakit pun sudah kesulitan untuk mengakses ruangan dan perawatan. Sementara itu, kasus harian covid-19 bahkan beberapa kali menembus angka 2 ribu kasus per hari. Tepatnya pada 2.096 kasus pada 25 Desember dan 2.058 kasus pada 26 Desember 2020.
"Saya apresiasi inisiatif tersebut karena saat ini saja kapasitas seluruh RS Covid-19 hampir full dan RS Wisma Atlet juga hampir penuh. Sudah saatnya kebijakan tersebut diperketat sampai ada penurunan kasus," ujarnya saat dihubungi mediaindonesia.com, Senin (28/12).
Menurutnya saat ini yang terpenting adalah mengutamakan keselamatan warga Jakarta.Abdul juga meminta para pelaku usaha untuk bisa memahami situasi ini. Pasalnya, jika kenaikan kasus terjadi terus menerus maka akan sangat berdampak pada kelanjutan sektor usaha ke depannya.
"Keselamatan warga DKI harus diutamakan, bisnis juga akan terdampak serius bila korban pandemi ini meningkat. Mohon pengertian dari para pelaku bisnis agar mengikuti anjuran tersebut. Mari kita doakan semoga pandemi ini bisa segera berlalu," harapnya.
baca juga: Rem Darurat Sulit Diterapkan di Jakarta
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menegaskan pihaknya akan mengambil kebijakan rem darurat (emergency break), bila kasus positif covid-19 di Ibu Kota terus meningkat. Kasus positif covid-19 di DKI tembus 2 ribu kasus dalam dua hari terakhir, yakni 2.096 kasus pada 25 Desember dan 2.058 kasus pada 26 Desember 2020.
"Kita akan lihat nanti beberapa hari ke depan, setelah 3 (Januari 2021) nanti. Apakah dimungkinkan nanti Pak Gubernur (Anies Baswedan) akan ada emergency break," kata Ariza di Jakarta, Minggu (27/12). (OL-3)
Jangan Rem Mendadak goblok!!!! Ngak becus naik sepeda!!! Banyakan gaya loh!!!
Saat ini, kasus positif covid-19 di DKI Jakarta sudah mencapai 37.278 orang. Gubernur DKI pun dipersilahkan menarik kebijakan rem darurat jika dirasa perlu.
RS kita hampir kewalahan. Kebijakan rem darurat harus mempersiapkan gedung atau rusun untuk RS darurat agar bisa menampung jumlah pasien yang akan memuncak
Kemarin, kasus baru covid-19 di Jakarta menembus angka 1.400 kasus. Meskipun demikian, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan sulit bagi Jakarta untuk menarik rem darurat.
Jangan sampai membuat masyarakat diliputi rasa tidak aman dan akan menyebabkan dunia usaha tidak mau bergerak.
Ia membeberkan nantinya akan ada kesinambungan kebijakan PSBB total di Jakarta dengan wilayah penyangga. Namun, Anies enggan membeberkan apa saja materi yang akan dibahas
Pembatasan dilakukan tidak lagi di luar Bodetabek tetapi di titik-titik perbatasan antara Jakarta dengan Bodetabek.
"Ini memang paling rentan. Puncak dari semua yang dikhawatirkan jujur ada di pasar. Paling rawan. Maka dari itu kita terus sosialisasi,"
Selama PSBB masa transisi, pengunjung harus mendaftar melalui daring untuk mendapatkan tiket masuk.
Hal itu bisa menjadi ancaman penularan covid-19 di lingkung an perkantoran.
Dalam masa transisi tidak ada tanda-tanda kasus Covid-19 menurun
"Jadi di semua pasar nanti dijalankan pemeriksaan sebelum masuk dan jalur lalu lalang orang akan diatur supaya satu arah," kata Anies
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved