Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DPRD DKI menyatakan sepakat atas pernyataan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria untuk bersiap menarik rem darurat. Jika kasus covid-19 di Jakarta semakin parah pada Januari mendatang. Salah satu pertimbangannya usai adanya libur panjang Natal dan Tahun Baru (Natararu).
Menurut Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz saat ini situasi rumah sakit khusus covid-19 sudah hampir penuh. Masyarakat yang sakit pun sudah kesulitan untuk mengakses ruangan dan perawatan. Sementara itu, kasus harian covid-19 bahkan beberapa kali menembus angka 2 ribu kasus per hari. Tepatnya pada 2.096 kasus pada 25 Desember dan 2.058 kasus pada 26 Desember 2020.
"Saya apresiasi inisiatif tersebut karena saat ini saja kapasitas seluruh RS Covid-19 hampir full dan RS Wisma Atlet juga hampir penuh. Sudah saatnya kebijakan tersebut diperketat sampai ada penurunan kasus," ujarnya saat dihubungi mediaindonesia.com, Senin (28/12).
Menurutnya saat ini yang terpenting adalah mengutamakan keselamatan warga Jakarta.Abdul juga meminta para pelaku usaha untuk bisa memahami situasi ini. Pasalnya, jika kenaikan kasus terjadi terus menerus maka akan sangat berdampak pada kelanjutan sektor usaha ke depannya.
"Keselamatan warga DKI harus diutamakan, bisnis juga akan terdampak serius bila korban pandemi ini meningkat. Mohon pengertian dari para pelaku bisnis agar mengikuti anjuran tersebut. Mari kita doakan semoga pandemi ini bisa segera berlalu," harapnya.
baca juga: Rem Darurat Sulit Diterapkan di Jakarta
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menegaskan pihaknya akan mengambil kebijakan rem darurat (emergency break), bila kasus positif covid-19 di Ibu Kota terus meningkat. Kasus positif covid-19 di DKI tembus 2 ribu kasus dalam dua hari terakhir, yakni 2.096 kasus pada 25 Desember dan 2.058 kasus pada 26 Desember 2020.
"Kita akan lihat nanti beberapa hari ke depan, setelah 3 (Januari 2021) nanti. Apakah dimungkinkan nanti Pak Gubernur (Anies Baswedan) akan ada emergency break," kata Ariza di Jakarta, Minggu (27/12). (OL-3)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo memastikan bahwa pemerintah belum akan memberlakukan PPKM darurat meski angka kasus covid-19 varian naik signifikan.
Pembatasan-pembatasan yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI, kata Ariza, akan sama seperti ketetapan yang diambil oleh pemerintah pusat.
Pengaturan dari pemerintah pusat ini diterapkan dalam rangka adanya koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi, dan kerja sama yang baik antardaerah untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Riza menambahkan, pihaknya telah melakukan rapat terkait kebijakan pengetatan PPKM dan juga vaksinasi Covid-19.
Anies, menurut Charles, harus menerapkan PSBB total, sebagaimana yang pernah diterapkan di ibu kota pada 16 Maret 2020 dan 14 September 2020.
PAN mendorong pengetatan dan pembatasan pada area publik yang menimbulkan keramaian. Seperti di mall, kafe, restoran, dan tempat wisata.
Ia menambahkan, apabila PSBB dilakukan sebaiknya cukup untuk 14 hari namun dengan pengawasan yang ketat
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 8 Maret 2021.
Dengan kejadian itu Satgas Covid-19 memberikan sosialisasi kepada panitia sekaligus pengelola tempat supaya mereka menghentikan kegiatan.
Penambahan kasus harian covid-19 sudah konsisten di atas 1.500 kasus bahkan sempat menembus angka 2.000 kasus.
Investor global menilai niat baik pemerintah itu sudah cukup bagi mereka untuk kembali masuk membawa serta pundi-pundi dolar yang selama ini parkir di luar negeri.
KERJA keras Polri, TNI, dan Satpol PP dalam menegakkan protokol kesehatan selama libur akhir tahun patut dilanjutkan agar kasus pandemi covid-19 segera melandai di Ibu Kota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved