Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

New Normal DKI, Lonjakan Kasus Covid-19 Bisa Terjadi di Sekolah

Insi Nantika Jelita
02/6/2020 12:55
New Normal DKI, Lonjakan Kasus Covid-19 Bisa Terjadi di Sekolah
SMKN 26 Rawamangun siap menjalani new normal dengan menyediakan wastafel kreasi sekolah memakai tenaga surya(Antara/Dhemas Reviyanto)

Saat diberlakukanya kenormalan baru atau new normal di Jakarta, dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus covid-19 di tempat belajar mengajar, yaitu sekolah atau pesantren. Hal itu disampaikan oleh Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan di transportasi umum atau pusat belanja relatif mudah ketimbang tempat kerja dan sekolah.

"Pembukaan tempat belajar akan meningkatkan jumlah kontak orang per satuan. Perlu ada kesiapsiagaan yang baik dari berbagai pihak," kata Syahrizal dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (2/6).

Pemerintah, pihak sekolah, dan orang tua murid diminta menjamin tempat belajar itu steril sebelum sekolah dan pesantren serta satuan pendidikan lainnya dibuka.

Baca juga: Ketimbang PSBL, DPRD Minta Anies Batasi Transportasi

Syahrizal menyebut anak-anak tidak mempunyai kerentanan yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Namun, yang penting adalah kesiagaan yang baik.

"Harus ada jaminan satuan pendidikan untuk melaksanakan protokol kesehatan. Seperti cek suhu, jaga jarak dalam ruang belajar, dan meniadakan kegiatan ekstra kurikuler agar tidak perlu berkumpul dan bersentuhan," jelas Syahrizal.

Normalitas baru, sebutnya, merupakan standar minimal jika PSBB adalah standar esensial. Jadi, kata Syahrizal, penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak serta menghindari pengumpulan merupakan hal yang tidak bisa ditawar.

"Tidak ada standar di bawah minimal itu. Bila DKI Jakarta dalam situasi wabah saat ini sudah ingin melakukan pelonggaran, maka harus siap dengan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus," pungkas Syahrizal. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya