Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Tito: Depok Jadi Kunci Keberhasilan Jakarta Lawan Covid-19

Insi Nantika Jelita
05/5/2020 11:01
Tito: Depok Jadi Kunci Keberhasilan Jakarta Lawan Covid-19
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) dan Wali Kota Depok Muhammad Idris, Senin (4/5).(DOK KEMENDAGRI)

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai, pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Depok membuah hasil.

Sejak diberlakukan 15 April lalu, angka orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) cenderung menurun selama PSBB. Hal ini, katanya, mempengaruhi Jakarta untuk menekan penularan Covid-19.

“Keberhasilan Depok akan menjadi kunci keberhasilan Jakarta melawan Pandemi Covid-19. Jakarta adalah megapolitan yang menyatu dengan kota-kota satelit di sekitarnya, termasuk Depok," ujar Tito dalam keterangan resminya, Selasa (5/5).

Tito menjelaskan, angka penularan Covid-19 selama PSBB di Depok dari 15 – 28 April rata-rata 8-9 orang per hari, dibandingkan sebelum ada PSBB yang rata-rata 6-7 orang per hari. Namun angka OTG selama PSBB menurun 22-23 orang per hari dibanding sebelum PSBB 48-49 orang per hari. Begitu juga dengan ODP yang menurun dari 83-84 menjadi 32-33 per hari. Sedangkan PDP menurun tipis dari sebelumnya 27-28 menjadi 26-27 per hari.

Tito juga menyebut kasus positif Covid-19 pertama adalah warga Depok. Untuk itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, rapid test dan pelacakan warga yang berinteraksi dengan pasien Covid-19 perlu terus digencarkan.

"Serta pelaksanaan PSBB yang lebih efektif di Kota Depok terus perlu diupayakan," kata Tito.

Baca juga: 

Dalam kunkernya, Senin (4/5) ke Depok, Tito meminta semua Camat di Depok mengkampanyekan pencegahan penularan Covid-19 ke masyarakat. Kampanye ini penting karena Tito yakin masyarakat banyak yang belum paham tentang Covid-19.

Terlebih, sebut Tito, dari 11 kecamatan di Kota Depok semua masuk zona merah. Ditambah pula, 56 dari 63 kelurahan di Depok masuk zona merah. Itu artinya belum semua masyarakat paham tentang apa itu Covid-19.

“Jangankan masyarakat umum, kita sendiri belum tentu paham tentang Covid-19 dan penyebarannya. Dengan memakai masker kita membawa sesuatu kehidupan baru. Selain masker kita juga diharuskan sering-sering mencuci tangan," pungkas mantan Kapolri itu. ( A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik