Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
WAKIL Ketua Komisi III DPR Adies Kadir mengomentari penunjukkan Irjen Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Gatot Eddy Pramono.
Adies menilai Nana memiliki kapasitas dan rekam jejak guna mengatasi segala problematika di ibu kota negara.
"Dia tangan dingin, matang. Karena menjadi pelaku langsung saat reformasi dan pascareformasi dalam mengawal ibu kota serta dinamika politik yang sangat berisik,” kata Adies via pesan singkat, Rabu (25/12).
Anggota Fraksi Partai Golkar ini mengatakan Irjen Nana juga matang di lapangan, karena pernah menjadi Kepala Satuan Intelkam Polda Metro Jaya saat reformasi. Kemudian, Direktur Intelkam Polda Metro Jaya pascareformasi.
“Selain itu, Irjen Nana juga menjadi Direktur Politik dan Keamanan pada Badan Intelijen Kepolisian. Komunikasi ke segenap elemen juga luwes,” ujarnya.
Adies optimistis dengan gaya kepemimpinan dan pengalaman yang dimiliki Irjen Nana mampu mendinginkan situasi dan menjaga stabilitas keamanan Ibu Kota Jakarta sebagai etalase Indonesia.
Baca juga : Polri Mutasi Perwira Tinggi, Kapolda Metro Jaya Jadi Wakapolri
“Irjen Nana sangat tepat guna mengawal stabilitas ekonomi dan iklim investasi. Saya berharap Kapolda Metro yang baru ini dapat bekerja lebih baik lagi, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh warga kota Jakarta, tanpa pandang bulu," tandasnya.
Di samping itu, Adies menganggap wajar apabila nama Irjen Nana Sujana kurang populer. Sebab, mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) lulusan Akademi Kepolisian 1988 itu lebih banyak bekerja di balik layar yakni bidang intelijen dan keamanan (intelkam) di Korps Bhayangkara.
“Wajar kalau namanya kurang populer, karena latar belakangnya yang bekerja di balik layar. Tapi sangat berperan penting dalam mengawal ibu kota dari zaman reformasi, pascareformasi dan dalam Kabinet Kerja I (Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla),” tandasnya.
Nana menjabat sebagai Kapolda NTB sejak Mei 2019. Dia kemudian dirotasi menjadi Kapolda Metro Jaya berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/3331/XII/KEP/2019, pada 20 Desember 2019.
Posisi Nana Sudjana sebagai Kapolda NTB digantikan oleh Irjen Pol Tomsi Tohir, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Banten. (OL-7)
Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas.
perempuan di Jakarta masih terjebak dalam ketidakpastian. Mulai dari pencarian kerja, dunia akademik, hingga kehidupan sehari-hari.
Menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa, BUMD ini menanamkan pondasi bagi masa depan kota dan warganya.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan Kirab Bendera Pusaka dalam rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka pada HUT ke-80 RI
Fitroh menyebut KPK menangkap pejabat badan usaha milik negara (BUMN), dalam OTT ini. Nama lengkapnya masih dirahasiakan, saat ini.
Landasan meutasi mengacu pada Nomor:ST/1764/VIII/KEP./2025 dan Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 tanggal 5 Agustus 2025 yang ditandatangani oleh As SDM Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anwar.
Jumlah penumpang di Pelabuhan Tanjung Kalian pada 2025 mengalami peningkatan sebanyak 21.000 atau naik 20% dibandingkan tahun lalu
Diharapkan Polri semakin solid dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Indonesia.
Surat Telegram ST/2274/XI/Kep.2024, ST/2276/XI/Kep.2024, ST/2277/XI/Kep.2024, ST/2278/XI/Kep.2024. Keempat surat telegram ini terbit pada Minggu (29/12).
Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung berhasil menggagalkan peredaran narkotika senilai Rp14,7 miliar dalam operasi besar-besaran selama satu bulan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto berjanji akan menuntaskan kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved