Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, angkat bicara terkait keanehan jumlah Tim Penyusunan Sambutan Pidato, Makalah, dan Kertas Kerja Gubernur-Wakil Gubernur dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta 2020.
Dalam KUA-PPAS DKI Jakarta tertulis bahwa tim penyusun pidato Anies Baswedan berjumlah 6,5 orang. Keganjilan tersebut diungkap oleh peneliti Indonesia Budget Center (IBC) Rahmat di Jakarta, Senin (4/11) kemarin.
Baca juga:IBC: Ada Duplikasi Honor Tenaga Ahli Penyusunan Pidato Anies
Menanggapi hal itu, Syarif justru beranggapan temuan IBC tersebut tidak perlu dijadikan polemik. Ia menduga terjadi kesalahan pengetikan dalam KUA-PPAS sehingga memunculkan 6,5 orang. "Menurut saya sih, salah ketik," kata dia di Gedung DPRD DKI, Selasa (5/11).
Semula, lanjut Syarif, anak buah Anies Baswedan diduga ingin mengetik 6 atau 5 orang. "Enggak mungkin 65 (orang) menyusun pidato. 65 orang nanti pikirannya beda-beda lagi. Menurut saya ketikan itu 6 atau 5 (orang). Saya duga itu kesalahan ketik," tandas Syarif.
Sebelumnya, IBC mengungkap terjadi anggaran ganda terkait honorarium tenaga ahli tim penyusunan sambutan pidato, makalah, dan kertas kerja gubernur-wakil gubernur. Anggaran tersebut terdapat di Biro Kepala Daerah dan Kerja sama Luar Negeri (KDH KLN) serta di Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Kepuluan Seribu.
Dari variabel yang digunakan, KDH KLN mengusulkan angka Rp390 juta untuk 6,5 orang selama satu tahun dengan per bulan-nya senilai Rp5 juta. "Ini juga tidak jelas dengan adanya 6,5 orang. Memang orangnya ada," cetus Rahmat selaku peneliti IBC.
Terkait dana sebesar Rp390 juta terkait honorarium tenaga ahli tim penyusunan sambutan pidato Anies Baswedan, Syarif menilai itu masih dalam batas wajar.
"Kalau tenaga ahli bisa dibilang itu mendekati wajar. Begini loh, kita mengatakan boros dan tidak, atau efisien dan tidak harus ada alat pembandingnya. Kita kan belum melihat pembandingnya. Yang dimaksud tidak wajar apanya?" ucap Syarif. (Ins/A-5)
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
APBD Jawa Barat 2024 akan difokuskan pada pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur
Pemkot dan DPRD Kota Bandung berhasil enyelesaikan rancangan APBD sebelum batas waktu yang ditentukan.
Dana CSR sebagai kewajiban moral perusahaan sangat membantu pembangunan di Jabar. Sebab dana APBD tidak akan bisa mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat.
Nilai APBD Kota Sukabumi masih di kisaran Rp1,2 triliun. Hampir sebagian besar anggaran itu digunakan menggaji pegawai.
Dia mengaku sangat mendukung kerja penuntasan kasus stunting. Karena itu, tahun ini dikucurkan dana Rp200 miliar, yang tersimpan di sejumlah dinas terkait.
Solusi defisit keuangan atau tunggakan iuran BPJS Kesehatan di Sulteng bisa dengan cara mengajukan klaim kepada pemerintah provinsi untuk pelaksanaan pembiayaan kesehatan publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved