Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemprov DKI Berdayakan Warga Kurangi Sampah dari Hulu

Putri Anisa Yuliani
01/8/2019 19:36
Pemprov DKI Berdayakan Warga Kurangi Sampah dari Hulu
Petugas membersihkan sampah di Sungai Ciliwung. Pemprov DKI akan berdayakan warga untuk mengurangi sampah dari hulu.( MI/ BARY FATHAHILAH)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menyepakati kerja sama dengan Yayasan ICLEI Indonesia guna menggalakan program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mengurangi sampah dari hulu.

Pemberdayaan ini menyasar sembilan golongan dalam masyarakat seperti pemuda, pelajar, ibu rumah tangga, dan kaum lansia. Kesepakatan diresmikan dalam bentuk penandatanganan MOU di Balai Kota DKI yang diwakili Sekretaris Daerah DKI Jakarta Syaefullah.

Menurut Ketua Yayasan ICLEI Indonesia Guna Karina pihaknya melihat potensi masyarakat dalam upaya mengurangi sampah sangat tinggi dan belum terolah secara maksimal di Jakarta.

"Kami akan menyasar pada kaum muda, anak-anak sekolah dan para ibu. Karena mereka punya potensi yang tinggi untuk terlibat dalam kegiatan pengurangan pencemaran lingkungan," kata Gina, Kamis (8/1).

Ia juga menyebut ke depan pihaknya akan membuat program pembuatan modul ceramah yang khusus membahas tentang ajakan menjaga lingkungan serta mengajak masyarakat terlibat mengimplementasikan gaya hidup ramah lingkungan dari berbagai agama yang ada di Jakarta.

"Tidak hanya itu, kami juga akan membuat Panduan bagi rumah ibadah agar bisa menerapkan pengelolaan atau pembangunan yang ramah lingkungan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Syaefullah mengatakan pemberdayaan masyarakat untuk memasyarakatkan gerakan ramah lingkungan sangat penting. Hal ini, kata dia, merupakan bagian langkah penting yang dilakukan Pemprov DKI untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca hingga 30% pada 2030.

Dia mencontohkan beberapa sekolah dasar di Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang telah menerapkan tabungan bank sampah dan dapat menghasilkan uang tambahan bagi para siswanya.

"Jadi mereka membawa sampah yang sudah dipilah dari rumahnya ke sekolah, dikumpulkan. Memang per anak itu nilainya kecil hanya Rp15 ribu-Rp30 ribu perbulan. Tapi ketika diakumulasikan jumlahnya mencapai Rp 60 juta sebulan dan lebih dari Rp 3,3 miliar setahun. Luar biasa lho. Ini harus didukung. Saya bilang ini harus dikembangkan," tukasnya.(A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya