GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan membantah pemasangan seni instalasi berbahan bambu Getah Getih yang baru saja dibongkar merupakan bentuk kesia-siaan. Ia mengklaim, karya seni yang berada di Jalan MH. Thamrin itu dipaang sebagai bagain mempercantik ibu kota kala menggelar Asian Games 2018.
"Semua yang kita pasang kemarin dalam rangka menyambut Asian Games sudah dicopot beberapa bulan sesudah Asian Games, termasuk instalasi bambu itu dalam rangka menyambut Asian Games. Bertahan sampai bulan Juli adalah bonus. Yang lain-lain sudah dicopot semua," kata Anies.
Ia menegaskan ke depan akan terus memasang karya seni di sudut-sudut Jakarta dan bukan hanya di Bundaran HI. Karya seni yang akan dipasang pun akan mengutamakan bahan-bahan lokal.
Baca juga : Pasang Getah Getih, Anies Dianggap Sia-siakan Uang Rakyat
"Jadi tidak di lokasi yang sama. Tapi kita akan mengundang lebih banyak lagi pengrajin, seniman yang menggunakan material lokal untuk mengekspresikan karyanya di Jakarta. Lokasi bisa di mana saja," tegasnya.
Berkaca dari pemasangan Getah Getih yang menelan dan Rp550 juta, Anies menilai, uang yang dikeluarkan Pemerintah provinsi DKi Jakarta kembali rakyat kecil, berupa petani bambu. Berbeda jika bahan dasar seni instalasi itu berasal dari bahan baku impor, seperti besi.
"Anggaran itu ke mana perginya, perginya ke petani bambu. Uang itu diterima oleh rakyat kecil. Kalau saya memilih besi, maka itu impor dari Tiongkok mungkin besinya. Uangnya justru tidak ke rakyat kecil. Tapi kalau ini, justru Rp 550 juta itu diterima siapa? Petani bambu, pengrajin bambu," ungkapnya di Balai Kota.
Getah Getih pun dinilainya bukan pemborosan, karena dari proyeksi bertahan 6 bulan, Getah-Getih justru mampu bertahan hingga 11 bulan sebelum akhirnya dibongkar Pemprov karena temakan usia. (OL-7)