Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Polda Metro Jaya Siap Jalankan Perpanjangan Sistem Ganjil-Genap

Ferdian Ananda Majni
11/7/2019 21:59
Polda Metro Jaya Siap Jalankan Perpanjangan Sistem Ganjil-Genap
Penerapan kebijakan ganjil-genap(Mi/Galih Pradipta)

USULAN Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan yang meminta kebijakan perpanjangan waktu sistem ganjil-genap kepada Gubernur DKI Jakarta mendapat respons positif kepolisian.

Kepada Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pihaknya siap menjalankan kebijakan itu jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkannya.

"Kalau memang itu mengurangi kemacetan dan memang sudah diteliti oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kita oke saja," kata Argo, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/7)

Direktorat Lalu-Lintas Polda Metro Jaya, lanjut Argo, nantinya akan menyesuaikan kebijakan tersebut jika sudah diterapkan lewat pola penegakan hukum.

Sebelumnya, Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengusulkan agar Pemprov DKI kembali menerapkan kebijakan waktu pemberlakuan ganjil-genap seperti saat Asian Games 2018. Ini lantaran kemacetan di ibu kota semakin bertambah.

Baca juga : Kadishub Sebut Aturan Ganjil Genap Hoaks

"Kecepatan kendaraan rata-rata menurun dibandingkan dengan periode saat Asian Games berlangsung dari 36,99 km/jam menjadi 30,85 km/jam. Artinya semakin macet, semakin padat lalu lintas kita," kata Bambang.

Bambang menuturkan berdasarkan studi Japan International Cooporation Agency (JICA) pergerakan orang di Jabodetabek telah meningkat dua kali lipat dari 50 juta orang perhari pada tiga tahun lalu menjadi 100 juta orang perhari saat ini.

Pergerakan orang yang sangat banyak tersebut rata-rata masih didominasi kendaraan pribadi.

"Contohnya sekarang tiap pagi kemacetan di Tol Cawang menuju Semanggi itu ekornya sudah sampai Cibubur. Kemudian contra flow sampai jam 9 sudah diperpanjang sampai jam 10. Memang kemacetan sudah parah. Kita sudah harus antisipasi," ujar Bambang.

Kendaraan yang mendominasi di jalan raya adalah roda dua. Sementara roda dua menjadi penyumbang terbesar kecelakaan lalu lintas.

Di sisi lain, pendapatan angkutan umum juga menurun hingga 12% karena banyaknya peningkatan penggunaan kendaraan pribadi di Jabodetabek.

Ia menengarai jika tidak dilakukan antisipasi, bukan hanya kemacetan tetapi juga masalah yang bertambah adalah angka kecelakaan lalu lintas serta polusi udara yang akan semakin buruk.

"Berdasarkan latar belakang tadi mengusulkan kebijakan yang sudah pernah kita coba. Ini bukan barang baru. Masyarakat juga sudah tahu kan jadinya seperti apa," tutur dia.

Usulan penerapan sistem ganjil-genap mengikuti pola lalu lintas Asian Games 2018 ini tidak akan melebar. Bambang menyebut sistem ganjil genap saat era Asian Games 2018 paling efektif mengurangi kemacetan karena dapat meningkatkan kecepatan kendaraan hingga rata-rata 44,07%.

Dampak positif lainnya ialah rasio perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan mengalami penurunan sebesar 20,37% dan kualitas lingkungan meningkat dengan perubahan emisi CO2 mengalami penurunan sebesar 20,30%.

"Tapi jika gubernur menolak ya kita bisa diskusikan bagaimana solusi terbaiknya. Kami dengar solusinya Pemprov DKI apa. Untuk mengatasi kemacetan, kinerjanya menurun, kesehatan memburuk, pasti Pemprov DKI punya usulan dong. Kita diskusikan kan tidak mungkin Pemprov DKI membiarkan," tandas dia.

Saat Asian Games 2018 berlangsung, Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem ganjil genap dimulai pukul 06.00 hingga pukul 21.00. Periode penerapan ini lebih panjang daripada periode normal yakni pukul 06.00-10.00 dan pukul 16.00-20.00. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya