Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENJELANG akhir tahun, suasana semakin semarak dengan berbagai rencana liburan yang dirancang oleh banyak keluarga. Momentum ini kerap dimanfaatkan untuk melepas penat setelah kesibukan sepanjang tahun, sekaligus mempererat hubungan keluarga. Berkendara jarak jauh sering kali menjadi tantangan, terutama ketika rasa lelah mulai menyerang. Salah satu ancaman terbesar yang dihadapi pengemudi ialah microsleep - kondisi seseorang tertidur sesaat tanpa disadari, biasanya hanya berlangsung beberapa detik. Meski singkat, microsleep bisa berakibat fatal, terutama saat Anda mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Beberapa tanda Anda mengalami microsleep antara lain: melewatkan rambu lalu lintas atau belokan, mobil keluar jalur tanpa disadari, dan perasaan "hilang" beberapa detik tanpa ingat apa yang terjadi.
Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup sebelum berkendara. Kurang tidur adalah penyebab utama microsleep. Idealnya, tidur selama 7–8 jam di malam sebelumnya akan membantu tubuh tetap bugar.
Ketika berkendara jarak jauh, tubuh Anda memerlukan jeda untuk mengembalikan energi. Berhentilah setiap 2 jam sekali untuk meregangkan otot, berjalan sebentar, atau bahkan tidur siang selama 15–20 menit jika diperlukan.
Sebisa mungkin hindari berkendara di malam hari atau di waktu tubuh cenderung mengantuk, seperti pukul 1–5 pagi dan 1–3 siang. Pada waktu ini, ritme sirkadian tubuh membuat Anda lebih rentan mengantuk.
Konsumsi makanan bergizi dan pastikan Anda cukup minum air selama perjalanan. Dehidrasi dan makanan berat yang sulit dicerna dapat membuat tubuh lebih cepat lelah. Hindari makanan yang tinggi gula, karena meskipun memberikan energi instan, efeknya tidak bertahan lama.
Mendengarkan musik dengan tempo cepat atau berbincang dengan penumpang dapat membantu menjaga kewaspadaan. Selain itu, buka jendela sesekali untuk mendapatkan udara segar jika Anda mulai merasa mengantuk.
Beberapa kendaraan modern dilengkapi dengan fitur peringatan lane departure atau deteksi kelelahan pengemudi. Teknologi ini bisa menjadi penyelamat jika Anda mulai kehilangan konsentrasi.
Jika Anda merasa tanda-tanda awal microsleep, seperti kelopak mata yang berat, sering menguap, atau sulit fokus, jangan memaksakan diri untuk terus berkendara. Segera cari tempat aman untuk berhenti dan beristirahat. (H-3)
Mendengarkan musik dengan tempo cepat atau berbincang dengan penumpang dapat membantu menjaga kewaspadaan.
Dengan berkendara yang aman dan bertanggung jawab, kita bisa mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan di jalan.
Mengantuk saat berkendara adalah salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan raya. Kondisi ini sering terjadi ketika tubuh tidak cukup istirahat atau karena perjalanan panjang yang monoton.
Berkendara jarak jauh memerlukan persiapan matang dan kewaspadaan ekstra. Dengan mengikuti tips aman berkendara di atas, perjalanan Anda akan lebih nyaman dan mengurangi risiko kecelakaan.
Berkendara dapat dilakukan di berbagai jenis jalan, baik itu di jalan raya, jalan kota, maupun jalan pedesaan, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti cuaca, kondisi kendaraan
Kampanye tersebut didasari banyaknya fenomena orang yang merokok saat berkendara, menimbulkan risiko kecelakaan lalu lintas di Kota Malang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved