Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MICROSLEEP atau periode tidur singkat yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari adalah ancaman serius bagi pengemudi, terutama saat berkendara jarak jauh.
Instruktur Keselamatan Berkendara, Sony Harisno menyampaikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menyiasati hal tersebut.
"Microsleep terjadi biasanya saat mengemudi jarak jauh, dan umumnya, orang bisa jadi mengalami hal itu saat telah mengemudi di jam kelima sampai di jam ke-10, di antara jam itu," kata Sony, Senin (4/11)
Menurut artikel yang ditayangkan laman Kementerian Kesehatan, microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk, pada umumnya kejadian microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh.
Namun, durasi microsleep dapat bertambah lama jika seseorang benar-benar memasuki waktu tidur.
Microsleep bisa terjadi dalam beberapa episode yang berdekatan, saat seseorang mencoba dan gagal untuk tetap terjaga. Sering kali dalam
microsleep, otak membalik dengan cepat antara tertidur dan terjaga.
"Ketika microsleep tubuh tetap bangun sementara otak kita tidur," jelasnya.
Untuk menghindari microsleep, pengemudi harus beristirahat secara teratur sebelumnya. Namun terkadang, dalam perjalanan jauh atau
panjang pengemudi diharuskan untuk tetap bugar dan terjaga.
"Disarankan untuk berhenti setiap tiga jam, memberi waktu tubuh untuk pulih, jika terpaksa melanjutkan perjalanan, cari tempat istirahat yang aman, misal rest area, selama 15 hingga 30 menit dapat membantu," ujar Sony.
Namun, perlu diingat setiap orang memiliki ketahanan tubuh yang berbeda, baik karena faktor umur maupun lainnya.
Sony mengingatkan, apabila pengemudi merasa tidak mampu berkendara selama tiga jam, lebih baik hindari memaksakan diri.
"Memang dianjurkannya berhenti mengemudi setiap tiga jam, namun jika hanya mampu berkendara satu setengah hingga dua jam, itu sudah
cukup," jelasnya.
Mengandalkan stimulasi seperti merokok, membuka kaca, atau minum kopi, menurut Sony, tidak akan efektif dalam menghilangkan microsleep. Sebab, stimulan tersebut hanya memberikan sensasi segar sesaat.
Salah satu cara lain untuk tetap fokus saat berkendara adalah dengan melakukan commentary driving, yakni kegiatan berbicara sendiri sambil menyebutkan potensi-potensi bahaya selama di perjalanan.
"Dengan berbicara, rahang kita bergerak, yang membantu memompa oksigen dan darah ke otak, sehingga membantu menjaga fokus, salah satu penyebab kantuk adalah kurangnya oksigen dan darah ke otak," ujarnya.
Lebih lanjut, Sony mengatakan masih banyak pengemudi yang mencoba meningkatkan adrenalin dengan menginjak gas lebih dalam, berharap dapat mengatasi rasa kantuk. Namun, ini justru berisiko, karena meski adrenalin meningkat, rasa kantuk tetap ada.
"Banyak sekali pengemudi yang menyiasati dengan 'gaspol', harapannya adalah adrenalin dia naik sehingga melek nah ini bahayanya kalau sudah di 'gaspol', adrenalin naik itu hanya sesaat, namun ngantuk dan letihnya masih ada," katanya.
Sebelumnya, sebuah truk ekspedisi menabrak dari belakang sebuah mobil yang ditumpangi kru stasiun televisi TV One yang tengah berhenti pada bahu jalan di Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah pada Kamis (31/10) dini hari.
Polisi mengungkapkan sopir truk tersebut diduga mengalami microsleep. Akibatnya, tiga kru TV One meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua lainnya selamat meskipun mengalami luka. (Ant/Z-1)
Microsleep dapat menyebabkan pengemudi kehilangan konsentrasi bahkan kendali penuh atas kendaraannya, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Dalam rangka memeringati Hari Pelanggan Nasional 2024, PT Hutama Karya mengadakan gelar wicara edukatif sekaligus mengampanyekan program Selamat Sampai Tujuan (Setuju), pada Jumat (6/9).
Salah satu ancaman terbesar yang dihadapi pengemudi ialah microsleep - kondisi seseorang tertidur sesaat tanpa disadari, biasanya berlangsung beberapa detik, ada tips mencegah microsleep.
Mendengarkan musik dengan tempo cepat atau berbincang dengan penumpang dapat membantu menjaga kewaspadaan.
Micro sleep terjadi akibat kelelahan yang akut karena harus melakukan perjalanan darat yang jauh.
Kecelakaan lalu-lintas ini terjadi di depan Sendik BRI sekitar pukul 12.30 WIB saat cuaca cerah dan kondisi jalan raya ramai lancar
Tabung gas berasal dari Citeureup, Kabupaten Bogor. Rencananya tabung gas akan dikirim ke Desa Pesawahan di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur.
Meledaknya tabung gas mengakibatkan sembilan orang menjadi korban. Dua orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.
Insiden kali ini bukan kejadian pertama tapi sudah beberapa kali namun belum pernah ada upaya pencegahan dari pihak terkait.
Usulan permohonan izin pemasangan palang pintu di perlintasan sebidang sudah dilayangkan kepada Kementerian Perhubungan sejak Juli 2023
Masyarakat yang merasa keluarganya menaiki kereta api jarak jauh Turangga dan commuterline Bandung Raya diharapkan menghubungi call center 121.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved