Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kiai Ma'ruf Bertekad Kurangi Kesenjangan Ekonomi Masyarakat

Micom
04/3/2019 15:10
Kiai Ma'ruf Bertekad Kurangi Kesenjangan Ekonomi Masyarakat
(Ist)

CALON Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, bertekad akan mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat. Ulama yang akan mendampingi petahana Joko Widodo dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden 2019 ini, akan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui koperasi-koperasi yang dibentuk.

Untuk mewujudkan itu, ia mengimbau kepada para pihak bersinergi. 

Termasuk para kiai yang selama ini punya komitmen besar untuk memberdayakan ekonomi keumatan. 

"Tugas ulama bukan hanya berdakwa. Tapi juga melayani dan turut memberdayakan ekonomi umatnya," tandas Kiai Ma'ruf dalam acara 'Tangerang Hiji Bae' yang digelar di Gedung Pertemuan Hengky Pangkalan, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (4/3).

Kehadiran mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu disambut ribuan masyarakat serta tokoh, termasuk sesepuh Banten KH Abuya Muhtadi. Kehadiran Kiai Ma'ruf itu atas undangan relawan Muda-Mudi Indonesia (MMI) dan Forum Komunikasi Kyai Ma'ruf Amin (Fokus KMA). 

Dalam menguatkan perekonomian umat, menurut Kiai Ma'ruf, perlu dibentuk koperasi di setiap masjid. Harapannya, mendorong umat untuk mandiri. 

 

Baca juga: Segera, Kereta Bandara Beroperasi Sampai Manggarai

 

"Kalau umat sudah mandiri dan akan sadar pentingnya menjaga NKRI. Dan akan berkontribusi positif pada bangsa ini. Saya menyebut ini sebagai Arus Baru Ekonomi Indonesia," tutur Ketua nonaktif Majelis Ulama Indonesia itu.

Upaya pemberdayaan ekonomi umat yang digulirkan bukan wacana belaka, tapi sudah dilakukan sejak aktif di NU maupun di MUI. 

"Pada 2017 lalu, kita menghelat Kongres Ekonomi Umat dan meminta pemerintah, untuk menjadikan pesantren dan majlis taklim sebagai mitra dalam hal  pemberdayaan ekonomi," katanya.

Sementara itu, Humas MMI, MF Amin Fauzi, mengungkapkan, puluhan ribu relawan MMI di Indonesia telah bergerak dan mengajak akar rumput untuk memenangkan KMA. 

"Sebab, Abah panggilan Kiai Ma'ruf adalah representasi muslim Indonesia. Abah mewakili muslim kota maupun desa. Beliau ulama berpengaruh yang menjadi motor penggerak perubahan sosial, budaya, dan ekonomi," ujar Amin.

Ia mencontohkan, pengaruh KMA yang mengubah tatanan sosial dan ekonomi, adalah tren perbankan Islam dan ekonomi syariah. 

Langkah Kiai Ma'ruf juga dinilai berhasil mendorong kesadaran kelompok ekonomi kuat untuk membantu masyarakat ekonomi lemah, dengan isu redistribusi aset yang digulirkan sejak menjabat Rais Amm PBNU dan Ketua Umum MUI pada 2015. 

"KMA mendorong pentingnya memperkuat masyarakat ekonomi lemah tanpa melemahkan yang kuat. Dan itu berhasil digulirkan, hingga tahun 2017, Presiden Jokowi menyetujui perlunya Pemerintah menjembatani konsep itu, dengan mendorong redistribusi aset pengusaha yang terbengkalai, untuk diberdayakan oleh masyarakat," paparnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya