Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenali Separation Anxiety Disorder pada Anak

Nike Amelia Sari
06/8/2024 16:20
Kenali Separation Anxiety Disorder pada Anak
ilustrasi anak menangis(123RF)

BUNDA, pernah meninggalkan anak untuk pergi ke kamar mandi namun berbuntut tangisan? Memang wajar bagi anak-anak terutama balita cenderung menangis atau merengek ketika ditinggal oleh orangtua. Namun, patut diwaspadai juga jika respons anak terasa berlebih, apakah gejala separation anxiety disorder (SAD)? Sebagai orangtua, sangat penting paham gejalanya agar dapat membantu anak melewati kondisi tersebut.

Separation anxiety disorder (SAD) ialah gangguan kecemasan pada anak-anak ketika berpisah atau ditinggal orangtua, meski hanya sebentar. Kondisi ini terutama terjadi saat masih bayi atau di bawah usia 5 tahun.

Dalam kondisi normal, ketika memasuki usia 3 tahun, sebagian besar anak biasanya sudah terbiasa berpisah dengan orangtua dan dapat menyesuaikan diri seiring berjalannya waktu. 

Baca juga : Amankan Membiarkan Anak Bermain Sepeda Listrik?

Melansir dari situs resmi Rumah Sakit Siloam Hospitals, Psikiater dr. Rayinda Raumanen Mamahit, SpKJ menjelaskan beberapa gejala separation anxiety disorder sebagai berikut;

1. Menangis hingga meraung-raung meskipun hanya berpisah sebentar dengan orangtua.

2. Merasa ketakutan dan khawatir berlebihan ketika salah satu atau kedua orangtua sedang pergi ke luar rumah.

Baca juga : Sepeda Listrik Dipertanyakan Keamanannya, Ini yang Perlu Diketahui Orangtua

3. Mengalami tantrum dan marah setiap kali akan ditinggal orangtua, misalnya untuk bekerja.

4. Tidak mau ditinggal sendiri saat sekolah dan harus ditemani terus oleh orangtua.

5. Selalu berusaha mengirim pesan atau menelepon ketika orangtua pergi.

Baca juga : Ini Tips Memilih Daycare dari Psikolog

6. Tidur tidak nyenyak dan sering mengalami mimpi buruk terkait terjadinya hal buruk kepada keluarga.

7. Muncul gejala fisik seperti pusing, sakit kepala, hingga sakit perut.

8. Enggan bermain dengan teman-temannya karena mau selalu di rumah bersama orangtua.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya