Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mendirikan Komisi Koneksi Sosial, menetapkannya sebagai "prioritas kesehatan global". Keputusan ini didorong oleh bukti yang menunjukkan bahwa hubungan sosial kita dan persahabatan memiliki pengaruh signifikan terhadap umur panjang, sebanding dengan rutinitas olahraga kita.
Banyak orang mungkin skeptis terhadap klaim bahwa kesehatan fisik kita sangat dipengaruhi oleh kekuatan hubungan sosial.
Namun, pemahaman tentang model kesehatan "biopsikososial" telah berkembang selama beberapa dekade.
Baca juga : Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
Penulis buku The Laws of Connection David Robson menemukan bahwa persahabatan bisa mempengaruhi segalanya, mulai dari kekuatan sistem kekebalan tubuh hingga risiko penyakit jantung.
Penelitian mengenai hubungan sosial dan kesehatan bermula pada awal 1960-an, ketika Lester Breslow dari Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian California memulai proyek untuk mengidentifikasi kebiasaan yang mendukung umur panjang.
Dari hampir 7.000 peserta di Kabupaten Alameda, Breslow mengidentifikasi tujuh kebiasaan penting untuk kesehatan yang baik: tidak merokok, minum secukupnya, tidur tujuh hingga delapan jam semalam, berolahraga, menghindari camilan, menjaga berat badan ideal, dan sarapan setiap hari. Temuan ini kemudian dikenal sebagai "Alameda 7".
Baca juga : Lama Tidur Tentukan Pertumbuhan Otot
Pada 1979, penelitian lanjutan oleh Lisa Berkman dan S Leonard Syme mengungkapkan faktor kedelapan yang penting: hubungan sosial.
Studi ini menemukan bahwa orang dengan jaringan hubungan sosial yang luas memiliki peluang hidup lebih lama dibandingkan mereka yang lebih terisolasi, bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti status sosial ekonomi dan kesehatan awal.
Pentingnya Koneksi Sosial dalam Kesehatan
Baca juga : Kiat Menjaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa segala jenis hubungan sosial, baik itu dengan pasangan, teman dekat, maupun kenalan biasa, berkontribusi terhadap kesehatan. Koneksi sosial yang kuat mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi dari infeksi.
Sebuah studi oleh Sheldon Cohen di Carnegie Mellon University pada 1990-an menemukan bahwa orang dengan jaringan sosial yang besar memiliki risiko lebih rendah terkena flu dibandingkan mereka yang lebih terisolasi.
Selain itu, kualitas hubungan sosial juga berpengaruh terhadap risiko diabetes tipe 2 dan penyakit Alzheimer.
Baca juga : Kurang Tidur Pengaruhi Kemampuan Kita Berempati
Sebuah studi di Inggris menunjukkan bahwa orang yang merasa kesepian memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Penelitian lain menunjukkan bahwa hubungan sosial yang kuat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, serangan jantung, angina, dan stroke.
Julianne Holt-Lunstad dari Brigham Young University mengkompilasi temuan dari 148 studi yang melibatkan 300.000 peserta.
Hasilnya menunjukkan bahwa koneksi sosial yang baik lebih berpengaruh terhadap kesehatan dan umur panjang dibandingkan dengan konsumsi alkohol, olahraga, indeks massa tubuh, dan polusi udara. Hanya merokok yang memiliki dampak serupa.
Berdasarkan temuan ini, jelas bahwa memprioritaskan hubungan sosial dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental kita.
WHO mengakui pentingnya koneksi sosial dan mengajak kita semua untuk mulai memprioritaskan orang-orang di sekitar kita untuk hidup lebih lama dan lebih sehat. (Z-10)
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Pelajari arti sosial, jenis-jenisnya, dan bentuk interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Mudah dipahami untuk semua!
Confess: Ungkap makna pengakuan. Temukan kekuatan transformatifnya dalam hidup, hubungan, dan pertumbuhan pribadi. Pelajari cara confess yang efektif!
Kenali identitas sosial: definisi, faktor pembentuk (keluarga, budaya, lingkungan), dan contohnya. Pahami peran pentingnya dalam interaksi sosial. lihat selengkapnya disini!
Simpati: Memahami dan berbagi perasaan orang lain. Temukan makna mendalam, manfaat, dan cara menumbuhkan empati di sini!
Jalinan interaksi, kunci bahagia! Pelajari pentingnya hubungan sosial bagi kesehatan mental & kualitas hidup.
Tingkatkan empati: Pelajari cara menunjukkan simpati tulus, membangun hubungan bermakna, dan menebar kebaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved