Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Banyak orang yang belum tahu bahwa otot kita dapat terus bertumbuh. Dan pertumbuhan otot itu salah satu yang memengaruhinya yaitu waktu tidur seseorang dalam semalam. Bahkan dapat dibilang lama tidur kita memengaruhi pertumbuhan otot.
Nah, berapa jam kamu tidur dalam sehari? Otot ialah pakaian termewah dan termahal yang membalut tubuh kita. Kenapa?
Dilansir dari @moonmate, tubuh kita memprioritaskan 'efisiensi'. Jadi jika biayanya sama, peningkatan lemak tubuh lebih mudah dan murah. Namun, tahukah kamu? Lemak subkutan dan otot punya peran yang sama dalam tubuh.
Baca juga: Tiga Peran Otot dan Manfaat Myokine bagi Demensia
Peningkatan massa otot akan mengurangi lemak. Dan penurunan massa otot menyebabkan peningkatan lemak. Meskipun begitu, kenapa kita harus fokus membangun otot?
Ada satu studi yang menarik. Suatu sekolah kedokteran di Amerika Serikat (AS) melakukan studi tentang tidur dan diet pada 2010. Studi ini membandingkan sekelompok orang yang tidur selama 8 jam dan 5 jam dalam semalam.
Apa hasilnya? Cukup mengejutkan. Meski pola makan dan asupan kalori mereka sama, partisipan grup yang tidur cuma lima jam semalam mengalami kehilangan massa otot.
Baca juga : Manfaat Berlari Ternyata tidak hanya Sekadar untuk Kardio
Bukan hanya itu. Menurut satu paper ilmu keolahragaan pada 2015, pria yang hanya tidur 5 jam mengalami penurunan kadar testosteron sebanyak 10%-15%. Ini tentu bukan pertanda yang baik.
Ada juga penelitian yang lebih baru. Satu studi pada 2018 yang melibatkan 15 pria muda yang bergadang langsung menunjukkan kemunculan hilangnya massa otot dan diikuti akumulasi lemak. Hal ini tampaknya akibat sistem yang dirancang tubuh atas dorongan efisiensi untuk bekerja dengan lebih sedikit energi.
Kesimpulannya, lama tidur memengaruhi pertumbuhan otot dan lemak. Tentu kita harus memperkuat otot dan mengurangi lemak. Salah satu caranya yaitu jangan bergadang dan tidur malam lebih lama.
Jadi, sangat penting bagi kita untuk tidur malam setidaknya 6 jam 30 menit. Ingat rumus dasar untuk pertumbuhan otot dan gaya hidup sehat: olahraga, protein, istirahat. Nah, balik lagi ke pertanyaan di awal, "Berapa lama kamu tidur dalam semalam?" (Z-2)
DALAM hal membentuk otot bokong, tidak semua latihan sama. Para ahli sepakat bahwa gerakan tertentu lebih efektif untuk membentuk dan memperkuat area ini.
Konsep healthness menggabungkan kekuatan data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menciptakan program kesehatan yang lebih efektif, personal, dan terukur.
Otot bokong yang tegang dapat menyebabkan postur tubuh buruk, peningkatan risiko selama berolahraga, dan nyeri menjalar ke seluruh kaki. Ini 10 peregangan otot bokong.
LUTUT merupakan salah satu sendi terpenting dalam tubuh, tetapi juga termasuk yang paling rentan. Berikut panduan praktis untuk merawat lutut Anda.
LAMA waktu istirahat di antara set latihan beban dapat menentukan seberapa cepat dan efisien Anda menambah ukuran dan kekuatan serta menghilangkan lemak.
JIKA Anda seorang atlet tetapi rutinitas latihan tidak menyertakan peregangan, Anda mungkin perlu mempertimbangkannya kembali. Peregangan dapat meminimalkan waktu pemulihan.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
Kuning telur dan gorengan. Namun, mana di antara keduanya yang lebih berisiko bagi penderita kolesterol tinggi?
FAKTOR risiko batu kantung empedu bisa dikenali dengan istilah 4F (Female, Forty, Fertile, Fat). Batu empedu bisa terbentuk karena lemak yang bisa menyumbat saluran empedu.
Nurrachmat Widyasena, seniman Indonesia, menghadirkan karya seni patung 3D unik berjudul '1 million lost 90.000 found', yang terbuat dari lemak manusia asli.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa sel-sel lemak dapat menyimpan "memori" dari obesitas masa lalu melalui perubahan epigenetik pada DNA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved