Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER Spesialis Gizi Fiastuti Witjaksono mengatakan bahwa asupan gula, garam dan lemak berlebih menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung.
“Pedoman umum gizi seimbang merekomendasikan asupan gula hanya 5% dari kalori total atau hanya 25 gram. Namun laporan dari USDA dan OECD pada 2021, konsumsi gula orang Indonesia per tahun mencapai 27,54 kg atau perhari itu 75,45 gram dan pada 2022 naik per tahun mencapai 28,8 kg atau mencapai 76,93 gram per hari,” ungkapnya diskusi daring beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, terdapat beberapa makanan yang mengandung tinggi sodium atau garam seperti mie instan yang satu bungkusnya mencapai sekitar 1.700 mg garam, lalu makanan yang diawetkan, keripik dan lainnya. “Garam yang dianjurkan untuk dikonsumsi kurang dari 2.000 mg per hari dan lebih dari 50% masyarakat Indonesia itu mengonsumsi garam melebihi batas ini,” kata Fiastuti.
Baca juga : Nutrifood Bersama Kemenkes dan BPOM Ajak Publik Hentikan Rantai Obesitas
Lalu terkait dengan lemak, terdapat tiga jenis lemak yang perlu diperhatikan masyarakat. Pertama ialah lemak jenuh, di mana umumnya berbentuk padat dan umumnya berasal dari hewani, seperti daging, susu, daging merah muda, minyak, dan mentega.
Kemudian lemak tidak jenuh banyaknya terdapat di ikan laut, biji-bijian, alpukat dan lainnya yang membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kadar HDL, sehingga lemak tidak jenuh menjadi kolesterol yang bersikap protektif sehingga mengurangi resiko penyakit jantung koroner.
“Ada juga lemak lain yang berbahaya yaitu lemak trans yaitu merupakan lemak yang berasal dari lemak tidak jenuh dan mengalami proses hidrogenasi. Contoh minyak diubah menjadi margarin. Dari yang tadinya bentuk cair menjadi bentuk padat lemaknya tinggi dan ini merupakan penyumbang terbesar penyumbatan dalam pembuluh darah,” tegasnya.
Baca juga : Pakar: Atasi Penyakit Jantung dengan Preventif, bukan Kuratif
Fiastuti menegaskan, terdapat beberapa rekomendasi dari American College of Cardiology yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari penyakit jantung, di antaranya mengonsumsi sayur, buah, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan untuk menurunkan resiko penyakit jantung.
“Disarankan juga mengganti lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda dapat bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Lalu diet yang mengandung kolesterol dan garam rendah itu juga bermanfaat untuk menurunkan risiko,” ucap Fiastuti.
“Anjuran dari kementerian kesehatan untuk gula itu tidak lebih dari empat sendok makan per hari garam tidak lebih dari satu sendok teh dan lemak jenuh tidak lebih dari lima sendok makan,” sambungnya. (H-2)
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Dalam istilah ilmiah, gula merupakan sakarida, terutama glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang mudah diserap dan digunakan oleh tubuh.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2022, Gembira telah menjangkau lebih dari 9.600 ibu PKK di berbagai daerah.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasa utamanya adalah gurih atau asin, yang berasal dari garam dapur, kecap asin, saus, kaldu bubuk, atau bumbu penyedap.
Berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, pabrik tersebut mampu memproduksi garam 25.000 ton per tahun
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Garam banyak digunakan sebagai penyedap rasa dan pengawet makanan. Garam yang biasa digunakan sehari-hari biasanya sudah ditambahkan yodium untuk mencegah gondok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved