Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antiseptik untuk Gatal-Gatal di Area Kewanitaan, Pentingkah?

Meilani Teniwut
29/5/2024 13:35
Antiseptik untuk Gatal-Gatal di Area Kewanitaan, Pentingkah?
Masalah gatal di area kewanitaan bisa menjadi sangat mengganggu bagi perempuan.(Freepik)

PERNAHKAH merasa gatal di arena kewanitaan? Rasa gatal itu bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu bagi banyak perempuan.

Banyak yang kadang menyarankan menggunakan antiseptik untuk mengatasi rasa gatal tersebut. Tapi apakah benar penggunaan antiseptik mampu menghilangkan rasa gatal di area tersebut? 

Menurut ahli obstetri dan ginekologi Dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG, M.Kes, FICS, antiseptik bisa digunakan pada saat awal gejala. 

Baca juga : Perempuan Diingatkan Rutin Ganti Celana Dalam Agar Terhindar dari Masalah pada Vagina

“Kalau gatal-gatal apa harus pakai antiseptik? Jawabannya untuk awal-awal boleh, itu sebagai bentuk pencegahan (pada area sekitar kewanitaan),” ujar Ardiansjah dalam jumpa pers 'Tetap Nyaman, Aktif, dan Sehat Selama Red Days #BukanHalangan'.

Anjuran ini dimaksudkan untuk menjaga kadar keasaman (pH) di area vagina yang normalnya berada di angka pH 3,5 hingga 4,5, agar tidak mengalami perubahan signifikan.

Namun, ia menekankan penyebab gatal bisa beragam, termasuk infeksi jamur yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan penggunaan antiseptik. 

Baca juga : 5 Cara Mengatasi Masalah Keputihan Menggunakan Bahan Alami

“Bisa juga karena jamur dari dalam, keputihan, itu biar kita mau pakai satu baskom (antiseptik), enggak akan hilang (gatalnya) karena ada jamur, ada kuman, dari dalam enggak membuatnya hilang karena berefeknya di dalam,” jelasnya.

Penyebab Luka di Area Kewanitaan

  • Gesekan celana dalam yang terlalu ketat
  • Iritasi kulit akibat sabun serta produk pembersih kewanitaan
  • Kegiatan masturbasi
  • Peradangan vagina akibat foreplay serta hubungan seksual
  • Luka gores akibat garukan dan proses bercukur

Penggunaan antiseptik untuk Luka di Miss V

Menurut alodokter.com, cairan antiseptik seperti betadine cair yang mengandung povidone iodine bisa digunakan untuk merawat luka lecet di bagian luar vagina. 

Namun, Ardiansjah mengingatkan agar penggunaan antiseptik tidak dilakukan secara berlebihan. Penggunaan dalam jangka waktu panjang dapat membunuh flora normal yang baik di dalam vagina. Sebaiknya, antiseptik digunakan hanya sampai luka tidak terasa mengganggu lagi. Selain itu, beberapa langkah berikut juga bisa membantu dalam perawatan area kewanitaan:

Baca juga : Pentingnya Ganti Pembalut 4 Jam Sekali Saat Menstruasi

  • Hindari berhubungan seksual selama terdapat luka
  • Ganti celana dalam minimal dua kali sehari
  • Bersihkan area kewanitaan dengan air bersih setelah buang air, lalu keringkan
  • Konsultasikan ke dokter jika luka tak kunjung sembuh atau semakin parah

Lebih lanjut Ardiansjah juga menjelaskan pentingnya kebersihan dengan menggunakan air bersih, terutama setelah buang air kecil dan besar. 

“Kalau umpamanya buang air kecil, sebenarnya pakai airnya cukup, karena keburin itu bersih. Tetapi kalau buang air besar, berkaitan ke anus, anus itu kotor kan, nah itulah perlu dibersihin,” katanya.

Ardiansjah juga mengingatkan agar tidak menggunakan sabun di area depan vagina, melainkan hanya di area anus. Sabun mandi boleh digunakan untuk membersihkan daerah anus, namun untuk area vagina, air bersih dengan suhu normal sudah cukup.

Dengan mengikuti anjuran ini, diharapkan para perempuan dapat menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan mereka dengan lebih baik. Jika mengalami masalah yang tidak kunjung sembuh, berkonsultasilah dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. (Z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya