Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MOMEN lebaran tidak hanya tentang merayakan kebahagiaan, tetapi juga menjadi waktu yang tepat bagi anak-anak untuk belajar tentang uang dan pengelolaannya.
Menurut perencana keuangan Metta Anggriani, CFP, momen lebaran adalah kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengenai pentingnya mengatur keuangan, terutama saat menerima uang lebaran.
"Dalam momen lebaran ini, anak-anak bisa diajarkan untuk mengenali uang dan cara mengelolanya," ucap Anggriani kepada media Indonesia, Rabu (27/3).
Baca juga : Anak Bisa Dilatih Kelola Keuangan dengan Pendekatan Kognitif
Dok.Pribadi
Anggraeni juga berpendapat usia merupakan faktor penting dalam pendekatan ini. Mulai dari usia 6-7 tahun, anak-anak sudah bisa diperkenalkan dengan konsep uang dan fungsinya. Mereka bisa mulai memahami bahwa uang tidak hanya sekadar benda, tetapi juga alat pembayaran yang penting.
Baca juga : Bijak Kelola THR agar tidak Cepat Habis
Lebih lanjut, Anggriani menyarankan agar orangtua melibatkan anak dalam proses belanja. "Anak-anak bisa diajak untuk memilih barang yang mereka inginkan," tambahnya.
"Penting juga untuk mengajarkan mereka tentang merencanakan pengeluaran dan menabung. Dengan memberikan contoh belanja di toko-toko seperti Alfa atau Indomaret, mereka dapat belajar cara berbelanja yang bijaksana," ucapnya.
Bagi anak-anak usia 8-15 tahun, ini adalah waktu di mana mereka mulai mengenali keinginan dan kebutuhan mereka sendiri. "Orangtua bisa membantu mereka memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan," jelas Anggriani.
Baca juga : Rekam Keuangan Bisnis Lebih Praktis dengan Cash Management QLola by BRI
"Ini adalah saat yang tepat untuk mengajarkan tentang pentingnya merencanakan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, seperti biaya sekolah,"ujarnya.
Anak-anak yang lebih tua, seperti usia 13-15 tahun, mereka sudah mulai mengerti dan mengelola uang secara lebih mandiri. "Selain diajarkan tentang cara berbelanja dan menabung, mereka juga bisa dikenalkan dengan konsep investasi dan wirausaha kecil-kecilan," lanjut Anggriani.
Namun, Anggriani menekankan perlunya pengawasan orangtua terutama saat anak-anak sudah memiliki akses ke gadget. "Mereka perlu dipahamkan tentang dampak negatif dari penggunaan uang secara sembarangan, seperti utang atau pembelian impulsif secara online," tegasnya.
Penting juga untuk melibatkan anak dalam proses evaluasi pengeluaran mereka. "Orangtua dapat membantu mereka mempertimbangkan bagaimana uang lebaran mereka digunakan, apa yang dibeli, dan apakah masih ada sisa uang atau tidak," tambah Anggriani.
Dengan pendekatan yang tepat sesuai dengan usia anak, mengajarkan anak mengatur keuangan saat menerima uang lebaran tidak hanya membantu mereka memahami nilai uang, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk mengelola keuangan mereka di masa depan dengan bijaksana. (Z-3)
Anak biasanya mendapatkan THR dengan jumlah yang cukup banyak. Ini salah satu kesempatan untuk lebih mengajarkan ke anak tentang pengelolaan keuangan
Sepanjang periode Ramadan hingga Idul Fitri tahun ini, nasabah dapat melakukan penukaran uang tunai sesuai ketersediaan masing-masing cabang di seluruh Indonesia.
Semakin banyak aplikasi penghasil uang yang menawarkan berbagai peluang untuk mendapatkan tambahan penghasilan secara mudah dan fleksibel pada 2025 ini.
Uang kertas Rp50.000 Indonesia berhasil meraih peringkat ke-2 dalam kategori World's Most Secure Currencies: The Hardest Banknotes to Counterfeit.
Penghargaan ini mencerminkan keberhasilan Peruri dalam mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanannya.
Pertemuan itu diyakini berkaitan dengan dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi yang menyeret Rohidin.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved