Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG perkembangan anak, remaja, dan pendidikan T Novi Poespita Candra mengatakan anak bisa dilatih mengelola keuangan sendiri, salah satunya dengan pendekatan kognitif seperti diskusi.
"Mendiskusikan dahulu mengapa jika kita punya uang harus dikelola dengan baik. Apa manfaatnya jika mereka bisa mengelola," ucap Novi, Rabu (5/4).
Psikolog lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) itu menambahkan pendekatan kognitif pada anak dapat menumbuhkan pemahaman pada anak mengenai pentingnya mengelola uang yang mereka miliki, seperti uang Tunjangan Hari Raya (THR).
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Sufor tidak Sebabkan Diabetes Pada Anak
Selain itu, orangtua juga bisa memberikan edukasi dan keterampilan bahwa uang bisa dijadikan alat transaksi, ditabung, dan bisa diputar kembali. Anak juga bisa diajarkan cara mencatat pengeluaran termasuk dari hasil THR yang ia dapat.
"Mungkin mereka diajarkan untuk mencatat atau merencanakan penggunaan hasil tabungan mereka termasuk hasil THR mereka," kata psikolog yang juga pengarang buku pendidikan ini.
Cara lain yang lebih mudah dilakukan orangtua jika ingin memberikan edukasi tentang pengelolaan uang adalah dengan memberikan contoh pada anak sejak kecil.
Baca juga: Mudik Membawa Anak, Ini yang Perlu Disiapkan
Novi mengatakan anak butuh contoh nyata terkait pengelolaan uang dan pemanfaatan uang secara bijaksana.
"Jadi, berdasar teori social learning, anak-anak perlu melihat contoh-contoh agar mereka paham mengenai pemanfaatan keuangan secara bijaksana," ungkap Novi.
Tentu saja, orangtua harus terus mendampingi anak dalam pemahaman pengelolaan keuangan. Jika sudah mengerti konsep menabung, bisa dibuatkan rekening tabungan, biasanya jika anak di bawah 17 tahun masih atas nama orangtua.
Sehingga, anak dan orangtua bisa berdiskusi mengenai kegunaan uang dan kapan uang tersebut bisa dibelanjakan. (Ant/Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved