Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONSULTAN aritmia di Heartology Cardiovascular Hospital dr Sunu Budhi Raharjo menjelaskan aritmia memiliki manifestasi jantung mendadak, sehingga patut diperhatikan dan waspadai. Pasalnya penanganan yang tidak tepat bisa sebabkan kematian.
"Menghadapi orang alami henti jantung maka harus bantuan dasar dengan memberikan pompa di tengah dada secara continue. Sementara kasus henti jantung yang dialami mantan pebulutangkis nasional Markis Kido tidak mendapatkan bantuan dasar tersebut," kata dr Sunu di Heartology Cardiovascular Hospital Jakarta Selatan, Senin (25/3).
Sekitar 88% penyebab sudden cardiac arrest/henti jantung adalah gangguan irama jantung atau aritmia. Aritmia pun gejalanya sangat luas, berdebar, aliran darah tidak lancar, sempoyongan, pingsan, hingga henti jantung.
Baca juga : Kematian Jantung Mendadak: Teknologi Permudah Pengobatan Sindrom Braduga atau Masalah Aritmia
"Henti jantung hanya butuh 10 menit hingga pasien meninggal. Sehingga butuh bantuan dasar karena tingkat keberhasilan resusitasi tingkat keberhasilan satu menit pertama 90% terus kurang dari lima menit sudah kurang dari 50% dan sudah dari 9 menit maka sudah sulit. Jika bisa tindakan yang tepat dan waktu yang tepat maka bisa memperbesar kesempatan penyelamatan," ujar dia.
Orang yang terkena henti jantung sekitar 30% yang yang sudah pernah alami henti jantung atau serangan jantung. Sementara untuk populasi umum hanya 2% karena penyebab dasar henti jantung merupakan adanya gangguan pada sistem jantung terutama di vertikel kanan maupun kiri.
Angka kejadian henti jantung lebih 107.190 per tahun sama seperti di India.
Pengobatan henti jantung bisa dengan Ventricular tachycardia dan ventricular fibrillation (VT/VF) bisa dimulai dengan obat, alat kardiak defibrilator implan (ICD) atau ablasi kateter. (Z-3)
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
Kelompok usia 30-39 tahun tercatat sebagai yang paling banyak terdampak dengan 12.403 kasus baru.
Gutomo Edi Saputra bertanggungjawab atas kematian Anggi Anggara dalam sebuah pertengkaran di Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Ia mengabisi lawannya dengan sebilah pisau pemotong pempek
Sebuah studi global ungkap paparan harian terhadap bahan kimia dalam plastik rumah tangga, mungkin menyebabkan lebih dari 356.000 kematian akibat penyakit jantung pada 2018.
Seseorang disebut punya gaya hidup sedenter atau mager kalau lebih dari 50% waktu bangunnya (± 6 jam) dihabiskan hanya untuk duduk atau aktivitas sejenis.
Proses penyelidikan kematian Kenzha dilakukan dengan proses penyelidikan secara ilmiah
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
belum adanya dokter jantung di daerah tertentu di Indonesia serta belum lengkapnya fasilitas diagnostik penyakit jantung yang baik menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved