Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Merangkai Societal Impact pada Festival Cirata Punya Cerita

Naviandri
01/9/2025 19:14
Merangkai Societal Impact pada Festival Cirata Punya Cerita
Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) mendukung Festival “Cirata Punya Cerita” di Desa Ciroyom, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat.(MI/NAVIANDRI)

SEBAGAI bagian dari program societal impact, Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) melaksanakan kunjungan ke Desa Ciroyom, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk melihat perkembangan inisiatif yang telah dijalankan sebelumnya, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi dengan masyarakat desa. Agenda ini dirangkaikan dengan Festival “Cirata Punya Cerita” yang bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Desa Ciroyom ke-170.

Festival ini mengusung semangat menuju desa wisata budaya, dengan menampilkan beragam acara seperti jalan sehat, lomba masak nasi liwet, permainan rakyat, pentas seni dan budaya, hingga pameran UMKM lokal. Adanya kolaborasi dari SBM ITB menambahkan dimensi edukasi, khususnya melalui kegiatan pengenalan UMKM, workshop budaya, serta interaksi mahasiswa exchange dengan masyarakat.

Program societal impact SBM ITB merupakan implementasi nyata kewajiban institusi sebagai sekolah bisnis berakreditasi internasional AACSB.

Ketua Tim Societal Impact SBM ITB, Yunieta Anny Nainggolan  menyatakan, kegiatan ini berbeda dengan pengabdian masyarakat (pengmas) pada umumnya. Jika pengabdian masyarakat biasanya bersifat jangka pendek, societal impact dirancang sebagai program berkelanjutan yang terintegrasi dalam strategic plan sekolah.

Fokusnya pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-8 tentang Decent Work and Economic Growth.

“Sebagai sekolah yang terakreditasi, SBM ITB berkewajiban untuk memberi dampak pada lingkungan sekitar. Tentunya, program ini tidaklah mudah dan tidak sama seperti pengmas yang hanya sifatnya jangka pendek. Societal impact ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan, dengan tujuan mendorong ekonomi desa agar lebih mandiri melalui penguatan jiwa entrepreneur," jelasnya.

Nantinya, kata Yunieta, desa binaan ini akan di-benchmark dengan desa yang sudah sukses sebelumnya, sehingga memberikan dorongan bagi desa ini untuk terus maju dan sukses. Dalam jangka panjang nantinya, roadmap societal impact disusun dengan prinsip “one year, one village” yang memungkinkan pembinaan desa dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dengan melihat peningkatan penjualan UMKM, terciptanya lapangan pekerjaan baru, serta lahirnya inovasi bisnis lokal sebagai indikator keberhasilan.

"Melalui pendekatan ini, Desa Ciroyom diharapkan mampu berkembang menjadi desa mandiri dan berdaya saing tinggi, sekaligus menjadi model inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Desa Ciroyom, Sirojudin menyatakan kegiatan ini berdmpak positif bagi Desa Ciroyom untuk mengenalkan potensi UMKM yang berkembang disertai budaya yang ada.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner