25 Orang Tewas Saat Serangan Udara Rusia di Ukraina, Trump Ultimatum Gencatan Senjata

Thalatie K Yani
30/7/2025 05:50
25 Orang Tewas Saat Serangan Udara Rusia di Ukraina, Trump Ultimatum Gencatan Senjata
Serangan Rusia di Ukraina(Media Sosial X)

SEDIKITNYA  25 orang dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan udara Rusia yang mengguncang Ukraina pada malam hingga Selasa (29/7) pagi. Serangan itu menargetkan penjara, rumah sakit, dan warga sipil yang tengah mengantre bantuan kemanusiaan.

Serangan paling mematikan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Bilenke di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan, di mana 16 narapidana tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka. Menurut Kementerian Kehakiman Ukraina, empat bom luncur menghantam area ruang makan, kantor administrasi, dan zona karantina di penjara tersebut menjelang tengah malam. Sebanyak 44 korban luka harus dilarikan ke rumah sakit.

Komisaris Hak Asasi Manusia Ukraina menyebut serangan terhadap penjara sebagai pelanggaran berat hukum humaniter internasional. “Para tahanan tetap memiliki hak untuk hidup dan perlindungan, bahkan dalam situasi perang,” tegasnya.

Serangan Lain Sasar Warga Sipil dan Fasilitas Kesehatan

Di wilayah Kharkiv, Ukraina timur laut, serangan rudal Rusia menewaskan lima warga sipil yang sedang mengantre bantuan di dekat sebuah toko di desa Novoplatonivka. Foto-foto dari lokasi menunjukkan jenazah tergeletak di sekitar bangunan yang hancur.

Sementara itu, serangan roket di kota Kamianske, wilayah Dnipropetrovsk, menewaskan tiga orang, termasuk seorang perempuan hamil berusia 23 tahun bernama Diana. Presiden Volodymyr Zelensky mengecam keras serangan tersebut. Ia menyatakan “Rusia terus membunuh rakyat Ukraina, padahal gencatan senjata bisa saja sudah tercapai sejak lama.”

Seorang korban lainnya juga dilaporkan tewas di wilayah lain Dnipropetrovsk akibat serangan terpisah.

Trump Ultimatum Rusia: Gencatan Senjata Sebelum 8 Agustus

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanggapi eskalasi serangan ini dengan mengeluarkan ultimatum kepada Moskow. Dalam konferensi pers di Inggris, Trump menegaskan Rusia harus menyetujui gencatan senjata sebelum 8 Agustus, atau menghadapi sanksi ekonomi besar-besaran dari AS.

Sebelumnya, Trump telah memberi batas waktu 50 hari bagi Presiden Vladimir Putin untuk menyepakati gencatan senjata, namun batas waktu itu kini dipercepat. “Kami tidak akan tinggal diam melihat pembantaian ini terus terjadi,” ujarnya.

Rusia Klaim Kemajuan, Ukraina Bantah

Serangan ini terjadi bersamaan dengan pernyataan Rusia bahwa pasukannya berhasil menembus lebih dalam ke wilayah Ukraina. Moskow mengklaim telah merebut desa Maliivka, setelah sebelumnya menguasai satu desa di wilayah Dnipropetrovsk. Namun, pihak Ukraina membantah klaim tersebut.

Rusia telah lama mengklaim menganeksasi empat wilayah tenggara Ukraina, termasuk Zaporizhzhia, meskipun secara faktual Moskow belum sepenuhnya menguasai kawasan tersebut.

Ukraina Serang Balik ke Wilayah Rusia

Di sisi lain, otoritas Rusia melaporkan bahwa Ukraina meluncurkan puluhan drone ke wilayah Rostov selatan pada malam hari, menyebabkan satu orang tewas di kota Salsk dan membakar kereta barang.

Serangan juga terjadi di wilayah perbatasan Belgorod, di mana seorang pria tewas dalam mobilnya dan istrinya mengalami luka. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya