Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Rudal Patriot Segera Dikirim, Trump Siapkan Tekanan Baru ke Rusia

Ferdian Ananda Majni
15/7/2025 10:24
Rudal Patriot Segera Dikirim, Trump Siapkan Tekanan Baru ke Rusia
Presiden Amerika Serikat Donald Trump(instagram/@realdonaldtrump)

SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, terus berlangsung dengan ratusan rudal balistik, jelajah dan pesawat nirawak. 
Menanggapi situasi tersebut, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi pengiriman tambahan sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Dia juga menyatakan bahwa Uni Eropa akan membiayai pembelian berbagai persenjataan canggih dari AS. 

“Kami akan menerapkan tarif yang berat jika tidak ada kesepakatan damai dalam 50 hari,” kata Trump, sembari menyebut tarif tersebut sebagai “tarif sekunder” yang menargetkan mitra dagang Rusia.

Menurut data misi HAM PBB di Ukraina, bulan Juni mencatat jumlah korban sipil tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yakni 232 orang meninggal dan 1.343 lainnya terluka. Sementara itu, militer Rusia juga meningkatkan upaya menekan garis depan Ukraina yang membentang sepanjang 1.000 kilometer.

Seorang anggota parlemen Rusia, Konstantin Kosachev, menilai kebijakan ini hanya menguntungkan AS. “Rencana Trump hanya menguntungkan satu pihak, kompleks industri militer AS,” ujarnya seperti dikutip le Monde, Selasa (15/7).

Dari Berlin, juru bicara pemerintah Jerman Stefan Kornelius menyatakan bahwa Jerman bersedia mendanai dua sistem Patriot tambahan. 

Sebelumnya, Jerman juga telah menyerahkan tiga unit sistem yang sama. Menteri Pertahanan Boris Pistorius pun bertolak ke Washington untuk membahas kerja sama lebih lanjut dengan Menhan AS Pete Hegseth.

“Kami siap memikul tanggung jawab lebih besar untuk pertahanan Eropa, tapi peran Amerika Serikat tetap vital bagi keamanan bersama,” ujar Pistorius.

Sementara itu, Senator Republik Lindsey Graham menyebut bahwa dukungan terhadap Ukraina kini berada pada titik kritis. 

“Anda akan melihat senjata mengalir pada tingkat rekor,” katanya. 

Graham juga memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin salah menilai Trump. 

“Salah satu kesalahan perhitungan terbesar Putin adalah mempermainkan Trump,” tegasnya.

Trump sebelumnya sempat meragukan efektivitas dukungan finansial terhadap Ukraina, namun kini mulai menunjukkan keterlibatan lebih aktif dalam konflik. Rencana sanksi dan tarif tinggi terhadap Rusia juga menjadi bagian dari tekanan ekonomi yang semakin meningkat.

Meski begitu, Trump mengaku belum sepenuhnya yakin dengan rancangan undang-undang bipartisan yang memberlakukan tarif 500% terhadap negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Rusia. “Saya tidak yakin kita membutuhkannya. Itu bisa sangat berguna. Kita lihat saja nanti,” katanya.

Di sisi lain, Zongyuan Zoe Liu dari Council on Foreign Relations menyatakan bahwa penerapan tarif mungkin tidak berdampak langsung. “Minyak itu bisa diperdagangkan ulang, dan Rusia memiliki armada bayangan yang gesit. Jadi penegakannya akan jadi tantangan,” jelasnya.

Namun demikian, jika AS benar-benar memberlakukan tarif 100% terhadap impor dari negara seperti Tiongkok, hal itu bisa sangat mengganggu arus perdagangan global. 

Dalam pernyataan bersama, Graham dan Senator Demokrat Richard Blumenthal mendukung langkah Trump. 

“Manfaat dari pendekatan kami adalah memadukan otorisasi Kongres atas tarif dan sanksi dengan fleksibilitas implementasi presiden, sehingga menjadikannya kuat secara hukum dan politik,” pungkas mereka. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya