Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone, Kyiv Tingkatkan Anggaran Pertahanan

Thalatie K Yani
17/7/2025 09:00
Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone, Kyiv Tingkatkan Anggaran Pertahanan
Pemadam Kebakaran padamkan api dari serangan drone Rusia.(Media Sosial X)

RUSIA meluncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah penting di Ukraina pada Selasa malam (waktu setempat), dalam serangan terbesar pekan ini. Serangan ini datang di saat parlemen Ukraina menyetujui tambahan anggaran pertahanan di tengah meningkatnya eskalasi konflik.

Menurut Angkatan Udara Ukraina, setidaknya 345 drone berhasil ditembak jatuh. Serangan menyasar sejumlah kota, termasuk Odesa, Kharkiv, Vinnytsia, dan kampung halaman Presiden Volodymyr Zelensky, Kryvyi Rih.

Serangan Terbesar Sejak Invasi

Kepala Administrasi Militer Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul, menyebut serangan itu sebagai yang "terbesar sejak awal perang", melibatkan satu rudal balistik dan 28 drone. Beberapa titik terbakar dan listrik serta pasokan air di kota terputus.

Zelensky menyatakan infrastruktur energi menjadi target utama, dan 15 orang luka-luka. "Rusia tidak mengubah strateginya. Untuk melawan teror ini secara efektif, kita perlu memperkuat pertahanan udara, memperbanyak sistem intersepsi, dan memperkuat tekad kita," tulisnya di media sosial X.

Di kota Kharkiv, Wali Kota Ihor Terekhov melaporkan 16 serangan dalam 14 menit. Sementara di Vinnytsia, delapan orang terluka dan dua fasilitas infrastruktur terbakar akibat serangan.

Data pemerintah menyebutkan sedikitnya tiga orang tewas dan 38 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir, termasuk satu korban tewas di Sumy dan dua di Kharkiv.

Pada Rabu, serangan Rusia berlanjut. Di kota Dobropillya, serangan terhadap pusat perbelanjaan menewaskan dua orang dan melukai 27 lainnya. Sebanyak 54 toko, 304 apartemen, dan beberapa kendaraan dilaporkan rusak.

Kyiv Tambah Anggaran Perang Rp153 Triliun

Menyikapi peningkatan serangan, parlemen Ukraina menyetujui tambahan anggaran sebesar 400 miliar hryvnia (sekitar Rp 153 triliun) untuk keamanan dan pertahanan, termasuk pengadaan alat tempur. Hal ini dikonfirmasi mantan Perdana Menteri Denys Shmyhal.

Respons AS dan Perubahan Sikap Trump

Serangan besar-besaran ini terjadi tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan paket senjata baru untuk Ukraina, termasuk pengiriman sistem pertahanan udara Patriot melalui NATO. Ia juga mengancam akan memberlakukan tarif tambahan terhadap negara-negara yang membeli minyak dari Rusia.

Jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut ancaman Trump sebagai hal yang “sangat serius”. Ia mengonfirmasi Moskow terus memantau pengiriman senjata jarak jauh dari Barat. “Keputusan ini tidak dipandang sebagai sinyal perdamaian, tapi dorongan untuk melanjutkan konflik,” ujar Peskov.

Trump, yang sebelumnya dikenal akrab dengan Vladimir Putin, kini menunjukkan kekecewaannya. “Bicara kami selalu baik-baik saja, tapi lalu rudal ditembakkan di malam hari,” katanya. “Dia berhasil menipu Clinton, Bush, Obama, dan Biden—tapi tidak saya.”

Uni Eropa Dukung Langkah Trump

Beberapa menteri luar negeri Eropa menyambut baik langkah Trump. Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan, “Untuk mencapai perdamaian, kita harus mendukung Ukraina dan menekan Rusia.” Ia juga berharap AS segera memberlakukan sanksi tambahan. (CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya