4 Tewas, 1.300 Warga Dievakuasi Akibat Hujan Ekstrem di Korea Selatan

Thalatie K Yani
18/7/2025 09:27
4 Tewas, 1.300 Warga Dievakuasi Akibat Hujan Ekstrem di Korea Selatan
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi. (AFP)

SEBANYAK empat orang tewas dan lebih dari 1.300 warga dievakuasi akibat hujan deras di Korea Selatan. Otoritas setempat memperingatkan curah hujan ekstrem ini akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Korban tewas termasuk dua pria lansia berusia 80-an. Salah satunya ditemukan meninggal saat berusaha menguras air banjir di basement rumahnya. Korban ketiga tewas tertimpa tembok yang runtuh ke arah mobilnya. Menurut pihak berwenang, sesaat sebelum kejadian ia sempat menelpon istrinya dan mengatakan mobilnya “terbawa arus banjir”. Sementara korban keempat meninggal akibat serangan jantung.

Pemerintah Korea Selatan telah menaikkan status siaga bencana ke level tertinggi setelah hujan deras mencetak rekor. Kota Seosan, wilayah paling parah terdampak di pesisir barat, menerima lebih dari 400 mm hujan hanya dalam setengah hari—fenomena yang disebut badan meteorologi sebagai kejadian “sekali dalam seratus tahun”.

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan rumah dan kendaraan terendam, dengan perabotan rumah tangga mengapung di genangan air. “Semua bagian rumah saya terendam, hanya atap yang masih terlihat,” tulis seorang warga di media sosial.

Selain korban tewas, beberapa orang dilaporkan luka-luka. Dua warga mengalami hipotermia, sementara dua lainnya mengalami cedera kaki. Hingga Kamis pukul 16.00 waktu setempat, lebih dari 1.300 orang sudah dievakuasi ke tempat aman.

Pihak berwenang mengimbau warga untuk menjauhi tepi sungai, lereng curam, dan area bawah tanah karena risiko banjir bandang dan tanah longsor masih tinggi.

Menurut badan meteorologi, hujan ekstrem ini terjadi akibat pertemuan udara kering dari barat laut dengan udara panas dan lembap dari selatan yang membentuk awan hujan besar. Namun pekan depan suhu diperkirakan akan kembali naik dengan kemungkinan munculnya gelombang panas. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya