Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRIA bernama Vance Luther Boelter, 57, didakwa atas pembunuhan terhadap legislator Partai Demokrat Minnesota, Melissa Hortman, dan suaminya, Mark Hortman, serta penembakan terhadap senator negara bagian John Hoffman dan istrinya, Yvette Hoffman. Boelter juga disebut berencana menyerang dua legislator negara bagian lainnya dalam rangkaian aksi yang digambarkan pihak berwenang sebagai "serangan politik yang sangat mengerikan".
Jaksa Federal AS, Joseph H. Thompson, mengatakan Boelter melakukan pengintaian terhadap para korban, termasuk mencatat alamat rumah mereka, dan berencana melancarkan serangan berskala lebih besar yang berhasil digagalkan polisi.
Boelter hadir di pengadilan federal St. Paul pada Senin (17/6) dengan mengenakan baju tahanan oranye. Dalam sidang singkat itu, ia mengaku tidak mampu membayar pengacara dan akan menggunakan pengacara pembela dari negara. Meski begitu, ia menyatakan memiliki tujuh mobil dan tabungan sekitar US$20.000 hingga US$30.000.
Menurut penyelidikan awal, Boelter memulai aksinya pada Sabtu dini hari dengan mendatangi rumah Senator John Hoffman di pinggiran Minneapolis. Ia datang dengan mobil besar berlampu darurat dan menyamar sebagai polisi, lengkap dengan masker silikon realistis.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan ia membunyikan bel dan berteriak, “Ini polisi, buka pintunya!” Setelah pintu dibuka, Boelter menyorotkan senter ke wajah pasangan tersebut dan mengatakan ada laporan penembakan di rumah itu. Namun ketika Hoffman menyadari ia bukan petugas asli dan mencoba mengusirnya, Boelter melepaskan tembakan berkali-kali sebelum melarikan diri.
Yvette Hoffman tertembak delapan kali, sedangkan John Hoffman sembilan kali. Keduanya kini masih dirawat di rumah sakit, namun Gubernur Minnesota Tim Walz menyatakan keduanya diperkirakan akan pulih.
Setelah penembakan di rumah Hoffman, Boelter dilaporkan mendatangi rumah seorang legislator lain. Rumah tersebut kosong karena penghuninya sedang berlibur. Ia kemudian melanjutkan ke rumah target ketiga, namun seorang petugas polisi yang tengah melakukan pemeriksaan melihat Boelter di lokasi dan salah mengira ia adalah rekan petugas lain.
Boelter lalu menuju rumah Melissa dan Mark Hortman, tempat ia diduga menembak dan membunuh pasangan tersebut. Polisi tiba di lokasi dan sempat baku tembak, tapi Boelter berhasil kabur. Ia baru ditemukan dua hari kemudian di area hutan terpencil sebelah barat Minneapolis dan menyerah tanpa perlawanan.
Dalam penggeledahan mobilnya, polisi menemukan lima senjata api tambahan, termasuk senapan bergaya militer, ribuan butir amunisi, dan daftar lebih dari 45 pejabat negara bagian dan federal yang menjadi target potensial.
“Serangan ini sangat terencana,” ujar Thompson. “Ia mengamati rumah para korban dan menyusun catatan lokasi mereka.”
Kepala Polisi Brooklyn Park, Mark Bruley, mengatakan kehadiran cepat petugas di rumah Hortman telah menggagalkan rencana yang lebih besar. “Kami berhasil menyita kendaraan yang berisi peta, daftar nama, dan persenjataannya. Jika tidak, situasinya bisa jauh lebih buruk,” ujar Bruley.
Boelter kini menghadapi enam dakwaan federal, termasuk dua dakwaan pembunuhan, dua dakwaan penguntitan, dan dua pelanggaran senjata api. Beberapa dakwaan ini memungkinkan dijatuhkannya hukuman mati jika terbukti bersalah. Di tingkat negara bagian, ia juga didakwa dua pembunuhan tingkat dua dan dua percobaan pembunuhan.
"Ini adalah serangan mengerikan terhadap demokrasi kita," kata Jaksa Thompson. "Ini bukan kasus tunggal, tetapi bagian dari tren meningkatnya ekstremisme politik yang harus jadi peringatan bagi kita semua. Orang bisa berbeda pandangan politik tanpa harus dibenci, dilukai, atau dibunuh."
Boelter dijadwalkan kembali menjalani sidang pada 27 Juni mendatang. (BBc/Z-2)
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
POLISI menangkap pelaku pembunuhan terhadap bos sembako berinisial AS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Gale juga mengungkapkan bahwa Hortman sempat memiliki kekhawatiran soal keselamatan pribadi.
Polisi juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum dikonfirmasi.
Kolombia menghadapi 24 serangan bom dan penembakan terkoordinasi terjadi di Cali dan kota sekitarnya, menewaskan tujuh orang dan melukai 28 lainnya.
Remaja laki-laki berusia 15 tahun ditangkap setelah diduga menjadi pelaku penembakan terhadap calon presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay.
Miguel Uribe, calon presiden Kolombia, dalam kondisi kritis setelah ditembak tiga kali saat kampanye. Seorang remaja 15 tahun ditangkap sebagai tersangka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved