Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Dua remaja tewas dan empat lainnya luka-luka karena menjadi korban penembakan massal pada Minggu (30/4). Pelaku yang diidentifikasi sebagai Cameron Everest Brand yang berusia 19 pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pesta di Bay St. Louis, Mississippi, Amerika Serikat (AS).
Dia ditangkap atas enam tuduhan penyerangan. Setelah penangkapan Brand, dua dari enam korban penembakan meninggal, menurut Departemen Kepolisian Bay St. Louis.
Penembakan itu terjadi sekitar pukul 12:34 waktu setempat di sebuah rumah di kota Gulf Coast sekitar 30 mil sebelah barat Biloxi.
"Saat tiba, beberapa orang ditemukan menderita luka tembak," kata Kepala Polisi Bay St. Louis J. Toby Schwartz dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Lima Warga Texas Jadi Korban Penembakan Massal
Departemen Kepolisian Bay St. Louis Dia mengatakan dua korban, yang berusia 18 dan 16 tahun, dibawa ke University Medical Center di New Orleans, telah dinyatakan meninggal. Schwartz mengatakan korban lainnya yang semuanya berusia antara 15 dan 18 tahun, telah dibawa dari lokasi kejadian dengan mobil pribadi ke rumah sakit terdekat.
Satu korban masih dalam kondisi kritis dan tiga lainnya dalam kondisi luka serius. "Melalui penyelidikan menyeluruh, termasuk pernyataan saksi dan korban, Cameron Brand diidentifikasi sebagai satu-satunya penembak," kata Schwartz.
Baca juga: Kepolisian Alabama Tahan Pria Dewasa dan Dua Remaja Terkait Penembakan Massal di Pesta Ulang Tahun
Brand ditahan di rumahnya di kota terdekat Pass Christian, Mississippi, setelah polisi memperoleh surat perintah penangkapan untuknya, kata Schwartz. Everest dipenjara tanpa jaminan. Motif penembakan itu sedang diselidiki.
Terus Terulang
Kasus penembakan massal di AS memang bukan hal yang baru terjadi. Hampir setiap bulan terjadi kasus penembakan massal di berbagai wilayah negara bagian AS.
Bahkan sebelum kejadian penembakan di sebuah pesta di Mississippi, kasus serupa juga baru saja terjadi di Texas. Pada Minggu, (30/4) Kepolisian Texas mengumumkan mereka menemukan adanya penembakan yang menewaskan lima orang pada Sabtu, (29/4).
Para korbannya telah diidentifikasi berpaspor Honduras yang seluruhnya tewas pada Sabtu (29/4). Seorang anak berusia delapan tahun termasuk di antara para korban ketika pria bersenjata yang tampaknya mabuk itu menyerbu ke dalam rumah yang penuh sesak. Pelaku melakukan aksi keji itu setelah diminta berhenti menembakkan senjata semi-otomatis di halaman rumahnya sendiri.
Sheriff Greg Capers dari San Jacinto County, Texas, yang berada di utara Houston, menggambarkan pemandangan yang mengerikan sekitar pukul 23.30 waktu setempat. Para korban, berusia antara delapan sampai 40 tahun. Mereka berserakan dari pintu depan hingga ke dalam kamar tidur. Dua dari lima korban tewas merupakan perempuan yang ditemukan tergeletak di atas dua anak yang selamat.
(ABCNews/Z-9)
Pelaku melakukan penembakan pada Sabtu (29/4) karena tak terima ditegur tetangganya.
Namun, polisi belum mengungkapkan motif Patterson melakukan penembakan tersebut.
Sedikitnya delapan orang tewas dan puluhan terluka setelah seorang pria bersenjata menembaki warga di tiga desa di Serbia.
Pelaku penembakan massal di sebuah mall di Texas, Amerika Serikat, tewas ditembak polisi saat keluar dari lokasi.
Presiden AS Joe Biden kembali menyerukan larangan senjata serbu secara nasional dan mengambil langkah keamanan untuk senjata lainnya.
SEORANG pria bersenjatakan empat pistol menewaskan dua orang dan melukai lima orang lainnya dalam tragedi penembakan acara kelulusan SMA di Kota Richmond, Virginia, Amerika Serikat, (AS).
Sedikitnya lima orang terluka dalam peristiwa penembakan pada Selasa (3/10) malam di kampus Morgan State University di Baltimore,
Kasus kekerasan bersenjata sangat umum terjadi di Amerika Serikat, sebuah negara dengan jumlah senjata api lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya.
Pelaku yang telah diidentifikasi bernama Robert R Card, 40, melepaskan puluhan peluru di sebuah bar dan arena bowling.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved