Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Delapan orang terluka setelah seorang pria menyerang pengunjuk rasa dengan alat pembakar sambil berteriak "bebaskan Palestina". Para pengunjuk rasa itu mendukung sandera Israel di Colorado, Amerika Serikat, Minggu (1/6).
FBI menyatakan sedang menyelidiki insiden ini sebagai "serangan teror yang ditargetkan". Mereka mengidentifikasi pelaku sebagai Mohamed Sabry Soliman, 45.
Ia ditahan di penjara daerah sesaat sebelum tengah malam dengan berbagai dakwaan kejahatan berat (felony), menurut catatan pengadilan daerah. Uang jaminannya ditetapkan sebesar US$10 juta.
Polisi di kota Boulder mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan motif serangan tersebut, yang terjadi sekitar pukul 13.30 waktu setempat (1930 GMT) dalam sebuah demonstrasi di luar pusat perbelanjaan.
Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (Anti-Defamation League), sebuah kelompok aktivis Yahudi, menyebut "serangan antisemit yang kejam" itu terjadi saat acara "Run for Their Lives" hari Minggu. Kegiatan itu merupakan pertemuan mingguan komunitas Yahudi sebagai bentuk solidaritas bagi para sandera yang ditangkap selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, yang kemudian memicu perang di Gaza.
Agen FBI Mark Michalek mengatakan kepada wartawan, serangan terjadi saat "acara damai mingguan yang sudah dijadwalkan secara rutin." "Saksi melaporkan bahwa pelaku menggunakan alat penyembur api rakitan dan melemparkan bahan pembakar ke kerumunan," ujarnya, seraya menambahkan bahwa "pelaku terdengar berteriak: 'Bebaskan Palestina!'"
Polisi Boulder menyatakan delapan korban — empat pria dan empat perempuan berusia antara 52 hingga 88 tahun — telah dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Kepolisian Boulder, Steve Redfearn, mengatakan kepada wartawan bahwa "setidaknya satu korban mengalami luka sangat serius, kemungkinan dalam kondisi kritis." Pelaku juga mengalami luka sebelum akhirnya ditangkap, ujar Redfearn.
Dalam sebuah video yang diyakini memperlihatkan serangan tersebut, seorang pria bertelanjang dada tampak memegang botol-botol bening dan mondar-mandir saat rumput di depannya terbakar.
Ia terdengar berteriak "Akhiri Zionis!" dan "Mereka pembunuh!" kepada beberapa orang berbaju merah yang tengah membantu seseorang yang tergeletak di tanah. Gambar lainnya menunjukkan asap hitam mengepul.
Warga Boulder, Alexis Cendon, mengatakan ia merasa "sangat, sangat takut" setelah mendengar tentang serangan itu yang terjadi dekat tempat kerjanya.
Serangan hari Minggu itu terjadi bertepatan dengan perayaan hari raya Yahudi, Shavuot. Insiden ini terjadi hampir dua minggu setelah penembakan fatal terhadap dua staf kedutaan Israel di luar museum Yahudi di Washington, di mana seorang tersangka berusia 31 tahun yang juga berteriak "Bebaskan Palestina" telah ditangkap.
Kepala Polisi Boulder, Redfearn, menegaskan "masih terlalu dini untuk berspekulasi soal motif," namun Kepala FBI, Kash Patel, menyebut serangan itu sebagai "serangan teror yang ditargetkan."
Jaksa Agung Colorado, Phil Weiser, menyebutnya sebagai "kejahatan kebencian." "Orang boleh saja memiliki pandangan berbeda mengenai peristiwa dunia dan konflik Israel-Hamas, tetapi kekerasan bukanlah cara menyelesaikan perbedaan," ujar Weiser.
Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Stephen Miller, menulis di X bahwa pelaku adalah warga negara asing yang "secara ilegal melebihi masa tinggal visanya."
Fox News dan CBS mengutip pejabat AS yang menyatakan Soliman adalah warga negara Mesir. Gedung Putih menyebut Presiden Donald Trump telah diberi pengarahan mengenai insiden tersebut.
Diplomat senior Israel, Gideon Saar, mengecam "serangan teror antisemit yang mengerikan terhadap orang Yahudi di Boulder". Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, juga menyatakan kemarahannya.
"Teror terhadap Yahudi tidak berhenti di perbatasan Gaza — itu kini telah membakar jalanan Amerika," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga menyebut insiden di Boulder sebagai "serangan teror yang ditargetkan," sementara Jaksa Agung Pam Bondi menyebutnya sebagai "serangan antisemit yang mengerikan."
Para legislator dari berbagai spektrum politik turut menyatakan kecaman. "Malam ini, sebuah demonstrasi damai menjadi sasaran tindakan teror antisemit yang keji," ujar Senator Demokrat terkemuka, Chuck Schumer, dalam pernyataannya. "Sekali lagi, orang Yahudi menjadi korban dari serangkaian aksi kekerasan dan teror."
Sejumlah organisasi juga mengecam kekerasan tersebut. "Ini adalah serangan terhadap kita semua — dan kami tidak akan tinggal diam," tegas Dewan Israel-Amerika dalam pernyataannya. (AFP/Z-2)
Situasi ini mendorong kedua negara untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang di kancah internasional.
Langkah Presiden Prabowo dalam menjaga keseimbangan diplomatik telah memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.
GEDUNG Putih mengeluarkan pernyataan keras menyusul laporan dari CNN, The New York Times dan sejumlah media besar lainnya tentang serangan AS ke fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Iran Esmail Qaani, terlihat dalam keadaan hidup dan sehat saat menghadiri perayaan kemenangan.
Serangan AS ke tiga fasilitas nuklir Iran dilaporkan tidak berhasil menghancurkan komponen inti dari program itu.
Pemerintah Iran menyerukan komunitas internasional untuk tidak tinggal diam terhadap serangan militer Israel yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah wilayah di Iran.
Mandjha Ivan Gunawan Series Palestine berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAznas) RI menghadirkan acara fashion installation bertajuk Love, Hope for Humanity.
Setelah ditahan 104 hari, aktivis Palestina Mahmoud Khalil akhirnya dibebaskan dari tahanan ICE, Amerika Serikat.
IVAN Gunawan dengan merek fesyennya Mandjha Series Palestine berkolaborasi dengan Baznas RI menghadirkan gelaran instalasi fesyen bertajuk Love, Hope for Humanity.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menetralisasi seorang pria bersenjata yang disebut berusaha menyerang tentara Israel dengan pisau dan mencoba merampas senjata mereka.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved