Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLITIKUS senior Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan kuat dengan kebijakan tarif resiprokalnya, dan memprediksi akan menghentikan semua tarif yang berlaku dalam tiga bulan ke depan.
Mantan perdana menteri Malaysia itu mengatakan bea masuk yang ditetapkan tersebut lebih merugikan AS dibandingkan negara lain. Mahathir mengatakan tarif dimaksudkan untuk membuat impor lebih mahal dan untuk meningkatkan permintaan terhadap produk lokal. Akan tetapi, kata dia, hal itu tergantung pada ketersediaan produk lokal.
Ia menyebut AS praktis tidak memiliki produk lokal karena telah mengandalkan impor selama lebih dari satu dekade sebagai pilihan yang jauh lebih murah.
"Bahkan produk Amerika Serikat pun diproduksi di luar negeri karena biaya produksinya lebih rendah. Apple memproduksi iPhone terutama di China dan India untuk dijual di pasar global, termasuk AS,” ujarnya, Kamis (24/4), seperti dikutip Free Malaysia Today (FMT).
"Trump kini terpaksa menunda (atau menghentikan sementara) tarif tinggi untuk barang elektronik. Masalah yang sama akan dihadapi oleh produk lain. Hasilnya adalah kenaikan biaya hidup yang tinggi di AS,” imbuh politikus kawakan berjuluk Dr M.
"Saya memberi Trump waktu tiga bulan sebelum dia harus menghentikan tarif tingginya," ucap Mahathir dalam sebuah unggahan Facebook.
Ia menambahkan bahwa AS akan menghadapi kekurangan suku cadang dan komponen utama, yang akan membuat produksi lokal menjadi mahal. Hal ini pada gilirannya berarti produk tidak akan laku di AS atau tidak akan mampu bersaing secara global.
Mahathir meramalkan AS akan menghadapi kekurangan berbagai produk, baik yang mendasar (esensial) maupun yang nonesensial, dan bahwa reaksi publik akan terjadi.
"AS akan kehilangan pasar luar negerinya karena produknya tidak dapat bersaing di pasar dunia. Akan ada banyak demonstrasi oleh warga Amerika Serikat,” ujar Mahathir.
“Itu (berarti AS) tidak akan menjadi hebat," katanya, menyindir slogan Trump ‘Make America Great Again’.
Trump telah menghentikan sementara penerapan tarif impor timbal balik selama 90 hari, tidak termasuk tarif tambahan sebesar 145% yang dijatuhkan pada Tiongkok, yang telah membalas dengan tarif 125% pada barang-barang AS.
Malaysia awalnya menerima tarif sebesar 24%, tidak termasuk barang elektronik, sementara negara tetangganya, Kamboja, dikenai tarif sebesar 49%, yang terberat di antara semua negara Asia Tenggara. Disusul oleh Laos (48%), Vietnam (46%), Indonesia (32%), dan Singapura (10%).
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, saat ini berada di AS untuk memimpin pembicaraan mengenai tarif dengan mitranya di AS. (FMT/B-3)
Kita tunggu saja putusan tetap dari level Supreme Court. Saat ini Pemerintah AS masih bisa ajukan banding.
Keputusan ini tentu memiliki implikasi signifikan terhadap dinamika perdagangan global.
ASOSIASI Produsen Mobil Jepang mendesak pencabutan segera tarif tambahan sebesar 25 persen yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk mobil dan suku cadangnya.
DAMPAK kebijakan tarif impor yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai dirasakan oleh pelaku usaha kerajinan lokal.
Investasi Indonesia ke Amerika Serikat bisa menjadi salah satu pilihan menghadapi kebijakan tarif resiprokal presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Konsepsi geopolitik yang tertuang dalam Wawasan Nusantara memandang kesatuan tanah-air dan rakyat. Untuk mempertahankan hal ini lahirlah konsepsi geostrategi: ketahanan nasional
Chief Economic DBS Group Research, Taimur Baig menyebutkan bahwa pasar Amerika Serikat (AS) merupakan hal yang sangat penting untuk ekonomi negara di dunia.
PENERAPAN tarif timbal balik atau resiprokal yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa menjadi peluang emas bagi Indonesia.
Indonesia disebut harus memperkuat strategi jangka panjang dalam menanggapi kebijakan tarif resiprokal atau kebijakan tarif AS yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved