Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Hamas Respons Ancaman Trump

Dhika Kusuma Winata
07/3/2025 17:32
Hamas Respons Ancaman Trump
Warga Gaza.(Al Jazeera)

KELOMPOK Hamas menyebut retorika Presiden AS Donald Trump turut berimbas pada kebijakan Israel yang memperketat pengepungan Gaza. Ancaman dari Trump dinilai Hamas sebagai dukungan bagi PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menghindari pembahasan gencatan senjata. 

Israel saat ini memblokade bantuan kemanusiaan ke Gaza yang menyebabkan kelaparan bagi 2,3 juta penduduk. "Ancaman berulang Trump terhadap rakyat kami merupakan dukungan bagi Netanyahu untuk menghindari perjanjian dan memperketat pengepungan dan kelaparan terhadap rakyat kami," kata juru bicara Hamas, Abdel-Latif al-Qanou. 

"Jalur terbaik untuk membebaskan tahanan Israel yang tersisa adalah dengan memasuki fase kedua dan memaksanya (Israel) untuk mematuhi perjanjian yang ditandatangani di bawah sponsor mediator," imbuhnya. 

Fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza telah berakhir sejak pekan lalu. Namun Israel menunda pembahasan untuk masuk ke fase dua. 

Sementara itu, Trump mengeluarkan ancaman yang menuntut Hamas membebaskan semua sandera, termasuk sisa-sisa tawanan yang telah tewas. 

Gedung Putih mengonfirmasi utusan AS mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas. 

Hal itu terbilang mengejutkan karena menandakan perubahan kebijakan AS selama puluhan tahun yang tidak mau bernegosiasi langsung dengan kelompok tersebut. Pembicaraan antara utusan Trump dan Hamas juga dihadiri oleh mediator Mesir dan Qatar. 

Gencatan senjata Israel-Hamas mulai berlaku pada Januari lalu. Tahap pertama berakhir pada Sabtu lalu. 

Israel sejak itu memberlakukan blokade terhadap semua barang yang memasuki Gaza. Israel seakan menghendaki Hamas untuk membebaskan tawanan yang tersisa tanpa memulai negosiasi untuk mengakhiri perang. (Al Jazeera/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik