Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEKITAR 1 dari 8 kematian anak akibat flu di AS tahun ini terkait dengan kerusakan otak, menurut laporan yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
AS sedang mengalami musim flu paling parah dalam lebih dari satu dekade. Lebih dari 19.000 orang telah meninggal, termasuk 68 anak-anak, setidaknya sembilan di antaranya mengalami komplikasi otak yang terkait dengan flu, menurut laporan CDC Morbidity and Mortality Weekly Report yang diterbitkan pada 27 Februari.
Pada Januari, CDC menerima laporan anekdotal tentang anak-anak yang menjadi sakit kritis dan meninggal akibat influenza-associated encephalopathy atau encephalitis (IAE), yaitu spektrum sindrom neurologis. Ensefalopati adalah sekelompok kondisi yang menyebabkan disfungsi otak, sementara ensefalitis menyebabkan pembengkakan otak, menurut Cleveland Clinic. Gejala IAE meliputi kejang, penurunan kesadaran, halusinasi, dan perubahan kepribadian yang berlangsung lebih dari 24 jam, menurut laporan tersebut.
CDC biasanya tidak melacak kasus IAE, sehingga tidak jelas apakah jumlah kasus yang dilaporkan musim ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, mereka memperingatkan dokter untuk mewaspadai IAE.
"Belum diketahui apakah kasus yang diamati pada musim 2024–25 berbeda dari jumlah yang diharapkan," tulis penulis laporan CDC. "Klinisi harus mempertimbangkan IAE pada anak-anak dengan influenza dan tanda atau gejala neurologis yang abnormal."
Flu adalah salah satu virus paling mematikan di dunia. Meskipun hanya membunuh sekitar 1,8 orang per 100.000 infeksi, flu cukup menyebar luas sehingga menyebabkan ribuan kematian setiap tahun di AS. Cedera pada sistem saraf, termasuk IAE, adalah salah satu penyebab utama kematian akibat flu pada anak-anak, menurut studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Medical Science Monitor.
Untuk menyelidiki laporan anekdotal tentang IAE, CDC menghubungi departemen kesehatan negara bagian untuk mendapatkan data tentang kematian anak yang terkait dengan flu sejak musim flu 2010 hingga 2025. Flu dapat menyebar sepanjang tahun, tetapi kasusnya meningkat di musim gugur dan musim dingin, dengan aktivitas puncak antara Desember dan Februari, menurut CDC.
CDC menemukan hingga 8 Februari di musim flu 2024-2025, 68 anak telah meninggal akibat flu, dengan IAE terdokumentasi dalam sembilan kasus (13%). Angka ini dibandingkan dengan rata-rata 9% sepanjang tahun, tetapi bervariasi dari musim ke musim dan mencapai puncaknya sebesar 14% pada musim 2011-2012, menurut laporan tersebut.
Meskipun CDC tidak dapat memastikan apakah tingkat IAE saat ini tidak normal, laporan tersebut menyoroti pentingnya vaksinasi dan merekomendasikan vaksin flu untuk semua orang yang memenuhi syarat berusia 6 bulan atau lebih selama virus influenza masih beredar.
"Vaksinasi influenza adalah alat penting untuk mencegah influenza dan komplikasi yang menyertainya," tulis para penulis laporan.
Ketidakpastian terhadap Vaksin Flu
Data awal menunjukkan vaksin flu tahun ini secara drastis mengurangi rawat inap akibat flu musiman. Namun, masih ada ketidakpastian mengenai vaksinasi untuk musim 2025-2026.
Virus flu bermutasi dengan cepat. Setiap tahun, produsen menggunakan strain yang beredar di Belahan Bumi Selatan untuk memprediksi strain yang kemungkinan besar akan menyebar pada musim berikutnya dan membuat versi vaksin flu yang diperbarui sesuai dengan strain tersebut. Biasanya, panel penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bertemu sekitar waktu ini untuk memutuskan strain mana yang harus dimasukkan dalam vaksin musim berikutnya. Pertemuan itu dijadwalkan pada 13 Maret tetapi dibatalkan tanpa alasan.
Para ahli khawatir pembatalan tersebut dapat mengganggu produksi vaksin flu, yang bisa menyebabkan meningkatnya tingkat penyakit serius dan kematian. (Live Science/Z-2)
Kelompok usia 30-39 tahun tercatat sebagai yang paling banyak terdampak dengan 12.403 kasus baru.
Gutomo Edi Saputra bertanggungjawab atas kematian Anggi Anggara dalam sebuah pertengkaran di Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Ia mengabisi lawannya dengan sebilah pisau pemotong pempek
Sebuah studi global ungkap paparan harian terhadap bahan kimia dalam plastik rumah tangga, mungkin menyebabkan lebih dari 356.000 kematian akibat penyakit jantung pada 2018.
Seseorang disebut punya gaya hidup sedenter atau mager kalau lebih dari 50% waktu bangunnya (± 6 jam) dihabiskan hanya untuk duduk atau aktivitas sejenis.
Proses penyelidikan kematian Kenzha dilakukan dengan proses penyelidikan secara ilmiah
Dalam penanganan stroke, setiap detik sangat berharga. Golden period merupakan kunci utama dalam meningkatkan kemungkinan pasien untuk pulih tanpa mengalami kecacatan..
Merawat kulit bukan sekadar rutinitas harian, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya.
Dua orang di Wyoming dan Ohio dirawat di rumah sakit akibat flu burung H5N1, menandai kasus pertama di kedua negara bagian tersebut.
Kondisi flu burung ini bahkan telah ditetapkan sebagai keadaan darurat karena lebih dari 300 sapi perah telah menjadi korbannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved