Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Turki Siap Fasilitasi Pertemuan Damai Akhiri Perang di Ukraina

Ferdian Ananda Majni
19/2/2025 11:09
Turki Siap Fasilitasi Pertemuan Damai Akhiri Perang di Ukraina
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan).(Anadolu )

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki siap menjadi tuan rumah yang ideal antara Rusia dan AS untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Hal ini disampaikan Presiden Erdogan, dalam pidato saat konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang berkunjung ke Ankara, menurutnya integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina merupakan syarat mutlak Turki.

Erdogan mengatakan selama pertemuannya dengan Zelenskyy ia menggarisbawahi bahwa Ankara akan memberikan semua bentuk dukungan untuk mengadakan negosiasi yang menghasilkan solusi perdamaian abadi.

"Perang, telah menyebabkan banyak kematian, nyawa tak berdosa dan kerusakan besar, ini harus segera diakhiri," kata Erdogan seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (19/2).

“Agar perdamaian yang adil dapat terwujud, negara-negara yang kita ketahui kuat harus menunjukkan sikap mereka yang mendukung perdamaian," sebutnya.

Turki telah menyelenggarakan negosiasi langsung antara Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Maret 2022. Hasil dari dialog dengan para pihak, Turki meluncurkan Inisiatif Gandum Laut Hitam.

"Dalam tiga tahun terakhir, kami telah membuat inisiatif langsung dengan Rusia dan Ukraina di semua tingkatan," ujarnya.

"Dalam semua upaya ini, kami dengan tulus berusaha menjadi mediator yang andal bagi kedua belah pihak, dan kami telah mencapai hasil yang konkret," tambahnya.

Erdogan berpendapat bahwa perdamaian tidak mengenal pihak yang kalah dan seluruh dunia kini tengah menunggu berakhirnya perang. 

"Itulah sebabnya kami menginginkan pembentukan koridor gandum dan kami memperoleh hasil yang baik di koridor gandum, tetapi sayangnya kami tidak dapat memastikan keberlanjutannya. Sebanyak 30.000 ton gandum telah dikirim," imbuhnya.

Moskow tidak memperpanjang kesepakatan setelah Juli 2023, dengan alasan pembatasan ekspor gandum Rusia.

"Kami ingin hal ini terus berlanjut dalam proses selanjutnya. Sementara itu, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Zelenskyy atas pengiriman gandum ke Suriah, gandum yang mereka kirimkan kepada kami, dan kami telah mengirimkan dan terus mengirimkan gandum ini ke Suriah dengan mengolahnya menjadi tepung di pabrik kami," katanya.

"Hal ini tentu saja membuat pemerintah Suriah sangat senang dan puas. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas nama rakyat Suriah, karena merupakan kewajiban kemanusiaan dan kesadaran bagi Suriah untuk menerima kesempatan seperti itu melalui kami, terutama dari Ukraina, di saat yang sulit seperti ini," tegasnya.

Presiden Turki mengatakan bahwa inisiatif diplomatik yang diluncurkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang dengan cepat dan melalui negosiasi sejalan dengan kebijakan yang telah dijalankan Turki selama tiga tahun terakhir.

Sebelumnya pada hari itu, delegasi Rusia dan AS bertemu di ibu kota Saudi, Riyadh untuk pembicaraan tingkat tinggi pertama sejak perang Ukraina dimulai pada Februari 2022. Mereka sepakat untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut guna mengakhiri perang dan meningkatkan hubungan bilateral.

Hubungan bilateral

Turki akan terus berupaya untuk penerapan pengaturan yang ditujukan pada keselamatan navigasi komersial di Laut Hitam.

"Kami percaya bahwa pengaturan semacam itu di Laut Hitam akan berfungsi sebagai langkah penting untuk membangun kepercayaan dalam proses menuju negosiasi," sebut Erdogan

Mengenai hubungan bilateral, ia mengatakan topik-topik dalam lingkup hubungan kemitraan strategis Turki dengan Ukraina menempati tempat penting dalam agendanya dengan Zelenskyy. 

"Kami membahas langkah-langkah yang dapat kami ambil dalam periode mendatang untuk lebih memperkuat hubungan perdagangan kami," katanya.

Erdogan mengatakan bahwa meskipun terdapat kesulitan akibat perang, pihaknya ingin mengambil langkah tegas menuju target US$10 miliar dalam perdagangan bilateral mereka.

Dia telah memberi tahu Zelensky tentang kesediaan perusahaan-perusahaan Turki untuk mendukung Ukraina dalam rekonstruksi pascaperang. 

"Saya sungguh-sungguh percaya bahwa dengan terciptanya perdamaian di Ukraina, hubungan kita akan mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi di periode mendatang pada tingkat yang sesuai dengan kemitraan strategis kita," imbuh Erdogan.

"Saya ingin menyampaikan penghargaan saya atas langkah berani yang diambil oleh teman baik saya Zelenskyy terkait hak-hak rekan senegara kita dari Tatar Krimea, yang secara khusus berjuang demi integritas wilayah Ukraina, dan saya berharap langkah-langkah tambahan akan segera diambil," pungkasnya. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik